Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Tim Saber Pungli Kehabisan Nafas?

18 Oktober 2016   14:45 Diperbarui: 18 Oktober 2016   15:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi sebagian kalangan, langkah terbaru Presiden Jokowi membentuk membentuk tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dipimpin Menko Polhukam Wiranto dengan tugas awal menginventarisasi persoalan dan menindak tegas praktik pungli di kementerian/lembaga termasuk BUMN mungkin di anggap sebagai langkah kecil dan kurang bermanfaat. Bahkan terdapat pendapat sinis yang menamainya dengan langkah amatiran dan recehan.

Namun bagi saya, langkah kecil ini sangat bermanfaat dan memiliki makna penting bagi msyarakat dan bangsa. Apalagi kita ketahui bersama bahwa pungli itu nyata dan riil banyak terjadi dimanapun berada. Hampir di seluruh lembaga, kementrian dan institusi negara lainnya khususnya lembaga yang melayani pelayanan public terdapat praktik pungli. Kata orang tua dulu, Lebih baik ada Saber Pungli, walau terlambat, daripada tidak sama sekali. Jadi kehadiran tim ini patut diapresiasi.

Apalagi, tugas Satgas Saber Pungli ini bagi saya tidak terlalu susah karena praktik pungli bisa dengan mudah kita lihat dimana-mana. Tim ini tidak perlu susah-susah menginventarisir praktik pungli, karena memang nyata, jadi tinggal eksekusi Opersi Tangkap Tangan (OTT) saja.

Namun apakah benar, tim Saber Pungli ini punya keinginan? Punya nyali? Dan Punya tekad yang kuat? Dan akan berhasil? Tunggu dulu, karena kita ketahui bersama bahwa pungli itu merupakan kesepakatan bersama yang tidak tertulis namun nyata dipraktikkan. Praktik pungli di Kantor Dinas Tata Kota misalnya, untuk pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), praktik punglinya sangat nyata. Mereka tidak segan-segan menawarkan jalan pintas dengan biaya berlipat nan mahal. Kalau mengurus IMB melalui jalur normal maka dipastikan 1 bulan baru bisa selesai. Itupun kalau di “tongkrongin” setiap saat.

LAlu bagaimana dengan praktik pungli di tempat lain. Saya berkeyakinan hampir 80%, praktik pungli terjadi hampir di seluruh kementrian dan lembaga dan institusi lainnya yang ada di negeri ini. Ibaratnya sudah menjadi rahasia umum sehingga bukan rahasia lagi.

Yang pasti, paska dibentuknya Satgas Saber Pungli oleh Presiden ini, efeknya sungguh luar biasa. Seketika itu pula seluruh lembaga, kementrian dan institusi di pemerintahan membentuk Satgas Sapu Bersih di lembaganya masing-masing. Hasilnya lumayan. Polri misalnya dalam waktu 1 minggu ini sudah menangkap 101 orang pelaku pungli di seluruh Polda di Indonesia. Belum lagi, Kementrian Hukum dan HAM di berbagai daerah sangat gencar menggelar razia pungli pembuatan paspor dan KTP. Dan berbagai kementrian lainnya yang sangat aktif merazia praktik pungli ini.

Namun demikian, saya belum yakin tim ini dan seluruh satgas anti pungli ini punya “banyak nafas” dan konsisten untuk terus menggelar razia dan operasi praktik pungli ini karena berbagai alasan. Di antaranya adalah:

Pertama, omzet praktik pungli ini sangat besar dan menjadi lumbung rejeki oknum-oknum tertentu. Saya kira mereka tidak akan semudah ini merelakan “ladang rejeki mereka” hilang megitu saja. Mereka pasti akan berusaha melakukan perlawanan dan bahkan melakukan inovasi praktik pungli yang tidak terlalu mencolok.

Kedua, bekingan praktik pungli sangat kuat. Kehadiran praktik pungli dipastikan karena adanya dukungan “bekingan” dari aparat terkait dan bahkan aparat keamanan (misal polisi dan tentara) yang secara tidak langsung memberikan jaminan “keamanan dan kenyamanan” praktik pungli ini. Tak jarang ketika akan dilakukan razia misalnya maka mereka sudah tahu duluan, semua itu karena adanya informasi dari pihak internal yang bermain.

Ketiga, kuat tidaknya dukungan pimpinan untuk tim Saber Pungli ini. Kesuksesan kerja dan kinerja tim ini sangat bergantung kepada kuat tidaknya dan konsisten atau tidaknya pimpinan dalam meng push dan memberi jaminan atas kinerja tim ini. Seperti biasa, kerja sebuah tim satgas biasanya “hangat-hangat tahi ayam” alias inkonsisten.

Maka dari itu, kesuksesan tim Saber Pungli ini tergantung kepada kemampuan mengatasai ketiga hal di atas. selain itu, keseriusan dan konsistensi kerja tim ini harus dipantau setiap saat. seperti kebiasaan Presiden Jokowi sebelumnya, pemantauan atas kerja dan kinerja tim ini wajib dilakukan. Di tengah munculnya banyak keraguan atas kehadiran tim ini, saya tetap optimis seraya berharap tim ini tidak menjadi sekedar “Barang Pajangan” semata yang sedap dipandang saja namun tidak bisa dirasakan manfaatnya. Semoga Tim Saber Pungli ini lagi lagi tidak kehilangan nafasnya. Amiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun