Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teacher Apreciation Day @Madania: Ungkapan Syukur, Kepedulian, dan Apresiasi

13 Oktober 2016   09:45 Diperbarui: 13 Oktober 2016   10:03 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu
 Engkau sabagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Tanpa tanda jasa

Siapa tak kenal lagu di atas. Sebuah lagu tentang pariot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Ketika seseorang menyanyikan lagu ini dengan penuh hikmat pasti tak akan kuasa menahan haru hingga akhirnta aliran air mata yang begitu deras tak terbendung dari pelupuk mata kita. Lagu ini mengingatkan kita kepada sosok terpenting dalam kehidupan setiap manusia. Dia adalah Guru-guru terhebat yang penuh dedikasi dan semangat mengajari kita ilmu, mendidik kita dan terus bersabar dengan semua tingkah laku yang beragam serta senantiasa mendoakan kita menjadi anak-anak yang berprestasi dan sukses. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dan terpenting dari hidup kita semua. Mereka adalah Patriot Pahlawan Bangsa tanpa tanda jasa.

Dalam rangka memberikan penghormatan dan apresiasi kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini maka para wali murid yang tergabung dalam PTA Madania yaitu perkumpulan para wali murid Sekolah Madania Telaga Kahuripan Bogor menginisiasi sebuah program bernama Teacher Apreciation Day (TAD). Seluruh kepanitiaan kegiatan ini berasal dari para wali murid, begitu pula dengan pendanaan alias budgeting dan pengorganisasian kegiatan ini, semua berasal dari para wali murid Sekolah Madania. Kekompakan dan soliditas forum wali murid ini menjadi kunci penting terlaksananya kegiatan besar ini.

Lantas apa sesungguhnya alasan para wali murid Sekolah Madania menggelar kegiatan ini? Kegiatan ini sesungguhnya merupakan kegiatan tahunan yang telah ada sejak dahulu. Hal ini berawal dari kesadaran para wali murid bahwa perjuangan dan pengorbanan para guru dalam mendidik putra-putri mereka sangatlah besar. Oleh karenanya para guru layak dan wajib untuk dihargai jerih payah dan keringatnya, apalagi mereka telah menjadi bagian terpenting dari kehidupan paras siswa. Mereka lah Ayah dan Ibu kedua setelah Ayah dan Ibu sesungguhnya di rumah. Perjuangan dan pengorbanan mereka sungguh luar biasa.

Sekedar informasi bahwa kegiatan Teacher Apreciation Day (TAD) yang diadakan setiap tahun ini memiliki sejarah panjang yang begitu dalam. TAD ini dibuat oleh para PTA terdahulu dengan tujuan memberikan apresiasi pada guru-guru sekolah Madania yang telah berjasa besar bagi anak-anak mereka.

Sebagaimana adat orang timur, biasanya para wali murid kerap ingin memberikan tanda kasih kepada para Guru.  Namun aturan Sekolah Madania melarang keras setiap wali murid  dan Guru untuk saling memberi dan menerima segala bentuk apresiasi dalam bentuk apapun.  Hal ini dimaksudkan agar obyektifitas pemberian penilaian berjalan alami, tidak direkayasa, sehingga semua anak diperlakukan adil dan setara dalam segala hal. Sistem ini akhirnya menciptakan pola pengajaran yang elegan dan bermartabat. Apalagi kesuksesan siswa bukanlah karena jasa 1 atau 2 orang Guru semata tetapi merupakan kesuksesan seluruh tim Guru di Madania.

Hal ini mungkin berbeda dengan Sekolah-sekolah lain yang tidak pernah mengatur hal-hal seperti ini. Mohon maaf, kadangkala 1 atau 2 orang Guru (biasanya Guru Kelas) bisa mendapat banyak hadiah dan apresiasi (dari bentuk yang paling kecil hingga yang besar sekalipun) dari para wali murid dikala musim akhir semester atau kenaikan kelas. Hal ini kadangkala mengakibatkan kecemburuan sosial karena hanya beberapa gelintir guru saja yang “ketiban berkah” sementara yang lainnya hanya bisa “gigit jari” tidak menerima sedikitpun “bingkisan” dari para wali murid. Kondisi ini benar-benar jauh dari keadilan, sportifitas dan profesionalisme dan mengganggu rasa kebersamaan.

Namun rasa cinta dan sayang yang demikian besar dan keinginan untuk memberikan apreasiasi dari para wali muird memerlukan wadah penyaluran yang tepat agar tersampaikan dengan baik dan benar. Sehingga para wali murid menggagas dibentuknya Teacher Apreciation Day (TAD) ini. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi pelajaran bagi anak-anak dan para wali murid apa arti bersyukur, berterima kasih, dan berbakti. 

“Suatu waktu di saat kenaikan kelas saya ingin memberikan bingkisan, cookies dan handmade stuff yg kami buat sendiri. Namun... betapa sedihnya perasaan saya waktu itu... Para guru tidak menerima pemberian kami tersebut.. Karena guru2 memegang teguh komitmen untuk tidak menerima pemberian dari orangtua murid,  karena hal tsb termasuk gratifikasi. Terus terang saya sangat sedih namun sangat bangga dengan hal ini karena orang-orang yang mendidik anak-anak saya mempunyai integritas yang tinggi”. (Testimoni)

Mungkin hadiah dan bingkisan pemberian Panitia tidak seberapa banyak dan berharga bagi Guru namun ada satu pesan penting yang harus disampaikan bahwa para wali murid  sangat ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jasa-jasa para Guru di sekolah ini yang telah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan anak-anak mereka.

Bagi para wali murid Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jasa mereka sungguh tak terkira, namun mereka tidak mendapat tanda jasa sedikitpun. Tidak ada pangkat bintang 1, bintang 2 ataupun bintang-bintang yang lain. Mereka benar-benar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Para wali murid sadar bahwa sesungguhnya Guru lah yang berhasil membawa anak-anak kita bisa mencapai prestasi terbaik hingga hari ini. Mereka telah mengorbankan hampir seluruh jiwa raganya untuk kesuksesan para siswa-siswanya. Mereka semua berjuang lahir dan batin untuk sekedar bisa melihat para siswanya bisa memiliki ilmu pengetahuan yang layak. Panas terik mereka lalui, hujan badai mereka terjang demi untuk mengajarkan sebuah ilmu kepada para siswa-siswanya.

Puji syukur, acara ini berlangsung sangat meriah dan sukses sekaligus menjadi moment mengharukan. Apalagi karena acara ini berlangsung secara dadakan dimana para guru tidak pernah mengetahui sebelumya dan menjadi surprise di sela-sela kegiatan Upacara Hari Guru Sedunia (yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2016, namun di undur demi acara ini, menjadi tanggal 10 Oktober 2016). Didahului dengan menanyikan Hymne Guru dan dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan doa, Madania Idol, permainan game yang seru dan di akhiri dengan pembacaan pemenang lomba dan guru favorit. Pada acara ini, seluruh guru mendapat bingkisan dan hadiah dari panitia. Semoga Even TAD tahun depan lebih meriah lagi. Kepada Pak Ucok selaku Ketua Panitia dan seluruh tim panitia....Selamat atas suksesnya kegiatan TAD ini. 

 Terima kasih Guru, Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Jasamu Tak Terkira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun