Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Pernah Berjudi dengan Masa Depan Anak

11 September 2016   10:12 Diperbarui: 14 September 2016   15:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap anak tentu memiliki impian dan harapan yang indah mengenai masa depan.  Sebuah masa depan yang lebih baik, lebih membanggakan dan membahagiakan dari hari ini. Tapi apakah semudah itukah meraih masa depan? Jawabannya pasti “TIDAK”. Masa depan yang cerah tidak akan pernah datang secara tiba tiba dan kebetulan namun haruslah dirancang dengan baik dan diupayakan pencapaiannya semaksimal mungkin. Jadi jangan pernah berjudi dengan masa depan anak karena akan sangat fatal akibatnya.

“Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka”

Masa Depan Era Dahulu

Sedikit menoleh ke belakang, di kala saya kecil, cita-cita tak ubahnya seperti khayalan dongeng belaka. Cita-cita hanyalah rangkaian kata mati yang terdiri dari beberapa kata saja. Ketika ada pertanyaan “apa cita-citamu nak?”. Maka secara spontan pasti jawabannya tidak jauh dari kata “Pilot dan Dokter”. Suatu profesi mulia yang memiliki prestise tinggi dan menjamin kemapanan seseorang.

Pertanyaannya kemudian, apakah para orang tua dulu mengerti dan memahami betul prasyarat menjadi seorang Pilot dan Dokter? Dimana membutuhkan biaya mahal, ketekunan, kecerdasan, dan IQ tinggi. Saya kira mayoritas dari mereka tidak memahaminya dengan baik. Anak tetangga saya yang ayahnya berprofesi sebagai seorang guru, PNS, Petani, Tukang becak, dan Pemulung pun ketika ditanya perihal cita-cita maka mereka menjawabnya dengan satu jawaban yang sama yaitu ingin jadi Pilot atau jadi Dokter. Jadi cita-cita kala hanya sebatas khayalan mimpi semata. Namun jauh dari realitas nyata.

Lantas bagaimana sesungguhnya mereka berusaha mewujudkan masa depan anak-anaknya? Berdasarkan pengamatan saya, ternyata sebagian besar mereka Menyerahkan sepenuhnya masa depan anak-anaknya kepada alam dan takdir nasib dari Tuhan semata. Karena hampir tak ada sedikitpun upaya dari kedua orang tua kita untuk menyusun sebuah “mimpi” cita-cita. Missal berfikir sekolah apa yang tepat, skill apa yang perlu dikuasai dan bagaimana faktor pendanaan proses belajar bisa disiapkan.

Hal ini bisa dimaklumi karena banyak hal yang menyebabkannya, diantaranya yaitu kondisi perekonomian masyarakat yang sedang terpuruk dan serba kekurangan, tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, dan kondisi sosial politik yang cenderung tidak stabil. Maka hampir tidak ada atau sedikit sekali yang berfikir serius mengenai prospectus masa depan anak-anak mereka yang lebih baik. Kata bapak saya kala itu “nggk usah neko-neko, ikuti aja irama alam. Kemana pun angin bertiup maka kita ikuti saja. Nggk usah tinggi-tinggi sekolahnya. Yang penting bisa makan”. Jadi kala itu, masa depan sangatlah simple yaitu cukup makan dan tidak kelaparan saja.  persoalan sukses dan tidak sukses, akhirnya menjadi suratan takdir semata.

Masa Depan Era Sekarang

Nah bagaimana dengan sekarang (hari ini)? Situasi saat ini pasti berbeda 180 derajat dengan masa dahulu. Kesuksesan seseorang tidak lagi bisa dititipkan kepada alam dan takdir tuhan semata. Karena bila hal itu dilakukan maka ia dipastikan akan tergilas oleh roda zaman yang semakin modern, canggih dan penuh persaingan.

Mewujudkan Cita-cita Anak, suka atau tidak suka, wajib mulai dirancang sejak dini bahkan semenjak dalam kandungan yakni dengan memberikan asupan gisi terbaik semasa kehamilan. PAska kelahiran pun demikian pula adanya. Pemilihan sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP),  hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) harus menjadi perhatian para orang tua. Selepas SMA pun demikian, pilihan Universitas, Fakultas, Jurusan dan Konsentrasi pun menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka merancang masa depan anak-anak kita.

Jadi wajar bila bila tahun ajaran baru tiba, para orang tua mulai sibuk memilih sekolah terbaik untuk anak-anak mereka. Mereka mulai mengidentifikasi mana sekolah favorit yang tepat sesuai kemampuan mereka, bahkan mereka rela untuk mengeluarkan biaya besar demi keinginan untuk menyiapkan masa depan anak-anak mereka  nanti. Intinya, masa depan di era sekarang, wajib di rancang dan dipersiapkan dengan baik dan bukan zamannya lagi diserahkan kepada alam dan takdir Tuhan.

“Masa depan Anda tergantung pada banyak hal, tapi kebanyakan tergantung kepada Anda.

Step dan Langkah Penting Meraih Masa Depan

Masa depan yang cerah saat ini diidentikkan dengan kesuksesan dalam pendidikan. Mengapa demikian karena kesuksesan di bidang pendidikan dianggap sebagai pintu satu-satunya meraih kesuksesan di bidang lainnya seperti di karier dan kehidupan keluarga yang bahagia.

Mewujudkan Cita-cita Anak tidaklah mudah meraihnya? Meraih masa depan cerah tidak semudah menjetikkan jari. Banyak tantangan yang harus dilewati! Entah itu dari dalam diri sendiri, atau juga lingkungan sekitar. Berikut ini beberapa langkah-langkah penting yang bisa dilakukan dalam rangka meraih masa depan yang lebih cerah, di antaranya adalah:

  • Miliki Mimpi. Setiap individu diminta untuk memiliki mimpi setinggi-tingginya. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Maka apapun mimpi itu, yakinlah akan bisa diraih, tentunya dengan semangat tinggi.
  • Tanamkan Niat yang Kuat. Anak-anak kita harus mulai diberikan pemahaman bahwa sekolah adalah tempat yang tepat untuk menimba ilmu pendidikan. Maka dari itu, niat selama menjalani pendidikan di sekolah haruslah benar yaitu belajar untuk menjadikan dirinya sendiri berilmu tinggi. Belajar adalah untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Semakin rajin belajar maka semakin banyak ilmu yang ia akan dapatkan dan sebaliknya, semakin malas maka ilmu yang diperolehnya semakin sedikit.
  • Petakan Kemampuan Diri. Yang mengetahui semua potensi diri dan kekuatan yang dimiliki hanyalah diri kita sendiri. Maka dari itu, setiap orang tua harus mampu mengenali kemampuan diri dan kecenderungan hoby dan minat sang anak. Selanjutnya dapat memaksimalkan semua kemampuan diri dengan terus mengembangkannya sehingga menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Dan ingat, jangan pernah memaksa anak untuk menjadi orang lain (mengabaikan keunikan dan kemampuan diri anak) karena hal itu bisa fatal akibatnya.
  • Be Optimis dalam Segala Hal. Sikap optimis dan percaya diri adalah kunci sebuah kesuksesan. Kita harus mulai mengajarkan kepada anak-anak kita untuk senantiasa optimis dan yakin bahwa apa yang kita usahakan akan meraih kesuksesan.
  • Memilih pola pengamanan pembiayaan pendidikan anak yang tepat. Biaya pendidikan yang kini tidak lagi murah alias mahal menjadi kesulitan tersendiri bagi sebagian kalangan sehingga kita harus cerdas untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Salah satunya yang dianggap paling tepat saat ini adalah mengikuti program asuransi pendidikan.
  •  

“Disiplin merupakan kunci untuk bisa meraih masa depan cerah. Hanya saja, kita harus bisa selalu fokus, teratur dan terarah dengan apa yang dibangun serta jalankan sedari awal, demi mewujudkan masa depan yang cerah”

“Dengan cara giat bekerja pada masa produktif dan tahu cara mengatur keuangan dengan baik, niscaya masa depan akan cerah dan cemerlang”

Petakan Kebutuhan Pendidikan Anak Kita

Harus diakui bahwa persoalan biaya pendidikan anak saat ini menjadi persoalan tersendiri yang cukup pelik untuk dipecahkan, terutama bagi kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah. Maka dari itu, sebaiknya para orang tua mulai belajar untuk menyusun Peta Kebutuhan Pendidikan Anak-anak Kita agar kita bisa mengetahui secara detail perkiraan kapan dana dana pendidikan anak-anak dibutuhkan.

Memiliki perencanaan keuangan ini sangat penting. Jangankan hidup tanpa rencana  alias diserahkan ke alam dan takdir Tuhan, hidup dengan rencana saja bisa meleset dari target-target yang telah ditetapkan. Inilah pentingnya rencana keuangan pendidikan anak-anak kita.  Bila ternyata meleset atau terjadi kejadian-kejadian penting lainnya, paling tidak masih ada hal-hal lain yang berjalan sesuai rencana, dan hal itu jauh lebih baik ketimbang hidup tanpa rencana.

Berikut ini sekedar contoh perhitungan kebutuhan dana pendidikan anak-anak kita yang dibagi menjadi perkiraan jangka pendek dan jangka panjang.

  • Jangka pendek adalah kebutuhan untuk keperluan yang akan datang, dalam waktu maksimal lima tahun missal biaya pendidikan dasar, dari masuk TK, TK ke SD, SD ke SMP, SMP ke SMA, dana darurat, dana start up investasi, dan sebagainya, yang Anda perhitungkan bakal muncul dalam jangka waktu dua tahun.
  • Jangka menengah adalah keperluan yang datang antara 5-10 tahun seperti dana  pendidikan kuliah, dana investasi lanjutan, dan sebagainya, yang Anda harapkan munul dalam jangka waktu 2-5 tahun tersebut.
  • Jangka panjang adalah keperluan yang akan Anda dapat dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun, seperti dana pensiun.

Dengan biaya pendidikan yang saat ini termasuk kategori “mahal” maka para orang tua harus memutar otak kita untuk berfikir cerdas. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan rajin menabung untuk mengcover biaya pendidikan anak-anak kita di masa depan.

NAmun menabung di bank, dengan semua fasilitas canggih yang dimilikinya seperti rti ATM, SMS dan Internet Banking membuat kita tidak berdaya untuk (terpaksa) menggunakannya dengan beragam alasan yang melatarbelakanginya. Akhirnya tabungan kita berkurang dan berkurang. Nah, ketika tiba saatnya kita membutuhkannya, tabungan tersebut sudah habis atau tidak lagi cukup. Maka Pusing tujuh kelilinglah kita.

Sebagai solusi alternative pemecahannya adalah dengan mengikuti Asuransi Pendidikan. Hingga saat ini asuransi pendidikan dianggap sebagai salah satu alternative pemecahan persoalan biaya pendidikan yang terbukti “manjur” mengatasi persoalan tersebut. Kendala kendala menabung secara konvensional, seperti di urai di atas bisa diatasi dengan baik karena tidak mudah dan tidak bisa diambil di sembarang waktu. Selain itu, mengikuti asuransi pendidikan menjadikan dana asset kita terjamin keamanannya. Bila saatnya dibutuhkan maka dana sudah ada dan siap sedia.

Mengenal lebih Jauh Asuransi Bumi Putera 1927

Di antara sekian banyak produk asuransi di tanah air, salah satu yang patut diperhitungkan adalah Asuransi Bumi Putera 1927. Siapa tidak kenal AJB Bumiputera 1912? Saya kira namanya tidak asing bagi kita semua sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia. Hingga kini, profesionalitas dan kualitas nya tidak diragukan lagi. Di tahun 2016 ini misalnya, ia mendapatkan 3 penghargaan sekaligus yaitu Top Brand Award 2016 kategori Asuransi Jiwa, Unit Link Award 2016 dan BP Link Dana Prestasi IDR dengan predikat sangat bagus.

Maka dari itu, dalam rangka mewujudkan cita-cita anak maka tidak ada salahnya untuk bergabung dengan asuransi pendidikan dan investasi yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dengan pilar azaz 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'. Produk unggulan ini bertujuan memberikan perlindungan anak dan biaya pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi sehingga dapat dipastikan pembiayaan anak-anak dapat dipenuhi secara teratur. Asuransi Bumi Putera siap mengiringi jutaan impian menjadi kenyataan. untuk info detailnya bisa mengakses situs resmi Bumi Putera.

Semoga sedikit ulasan perihal “Bumiputera dan Mewujudkan Cita-cita Anak” ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan dan salah satu pilihan alternative terbaik dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan pendidikan anak-anak dalam rangka menyiapkan masa depan mereka. Anak-anak kita adalah asset bangsa penerus kepemimpinan bangsa yang harus kita bantu jamin masa depannya agar lebih baik dan cerah. Salam Perjuangan Demi Anak-anak Kita.

https://www.facebook.com/sholehudin.a.aziz

Https://twitter.com/sholehudinaziz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun