Pengalaman mengantar anak ke sekolah di atas sungguh merupakan kesempatan terbaik membangun hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah (diwakili para orang tua) dan sekolah (diwakili para manajemen sekolah, guru, staff administrasi, OB dan Satpam) dalam rangka mengawal seluruh proses pendidikan anak-anak di Sekolah. Maka dari itu, gerakan patut disupport dan diapresiasi karena efeknya sungguh luar biasa manfaatnya.
Saya sadar, mungkin banyak juga kalangan yang tidak sependapat dengan pandangan saya ini. sebagian kalangan mungkin menganggap hal ini terkesan sepele, tidak penting, kurang memiliki pengaruh langsung kepada prestasi anak ataupun sikap anak, dan lain sebagainya seperti alasan bersembunyi dibalik kata “Kemandirian Anak” (
anak saya sudah besar, buat apa dianterin, nanti jadi anak manja), alasan tidak ada waktu (
saya sibuk kerja dan tidak bisa libur), alasan tidak terlalu penting (
nggak usah lebay lah…percuma anak-anak di antar kalo Cuma sehari doang), dan banyak alasan-alsan lainnya. Semua itu sah-sah saja dan patut dihargai pula.
Namun, bagi saya, kebijakan ini patut diapresiasi di tengah hilangnya “kepedulian” kita terhadap proses pendidikan anak-anak kita. Justeru dari hal-hal kecil seperti inilah, perubahan besar bisa dimulai. Kalo bukan sekarang, kapan lagi! kalo bukan kita, siapa lagi! kalo bukan disini dimana lagi! AYO SUPPORT DAN BUDAYAKAN MENGANTAR ANAK DI HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH!.
brama6-579ab7cbce9273fd09171598.jpg
Demikianlah sedikit pengalaman mengantar anak di
hari pertama sekolah dan sedikit pula uraian singkat pentingnya gerakan ini demi memberikan rasa aman, nyaman dan damai bagi anak-anak kita tercinta dalam menyongsong masa depan yang lebih baik. Semoga bermanfaat. Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya