Mohon tunggu...
M Sholeh
M Sholeh Mohon Tunggu... -

Mahasiswa semester 3 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membendung Harga Daging yang Kian Melambung

7 Juni 2016   14:26 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kasus kejahatan seksual, naiknya sejumlah harga pangan selama Bulan Puasa dan menjelang Hari Raya menjadi 'Trending Toppic' tersendiri di negara kita belakangan ini.

Harga daging yang terus meroket selama Bulan Puasa dan menjelang Hari Raya terjadi hampir setiap tahun. Hal ini pun dikeluhkan oleh konsumen dan juga para pedagang. Suyono (51) Penjual daging di Pasar Plaju mengatakan bahwa sejak beberapa minggu terakhir harga daging sapi terus mengalami kenaikan bahkan menyentuh angka Rp 130.000/kg dan menyebabkan menurunnya jumlah konsumen.

Menanggapi hal tersebut Presiden Jokowi pun menginstruksikan kepada jajarannya untuk menstabilkan harga daging ke harga Rp 80.000/kg. Menurut data yang saya peroleh dari http://www.pertanian.go.id Pemerintah tidak hanya akan mengimpor daging sapi namun juga beberapa komoditas pangan lainnya seperti Gula dan Bawang merah.

Dari kasus diatas saya berpendapat bahwa Pemerintah setidaknya harus melakukan 3 hal, yaitu Pertama, Pemerintah haus melakukan investigasi/penyelidikan terlebih dahulu, mengapa harga daging dan beberapa komoditas pangan lainnya mengalami kenaikan harga yang terjadi hampi setiap tahun menjelang Hari Raya. Apakah hal ini disebabkan oleh faktor ketersediaan barang/pasokan ataukah karena adanya Mafia yang mengendalikan harha daging dipasaran.

Kedua yaitu saya menyarankan agar Pemerintah jauh-jauh hari terlebih dahulu menggalakan upaya/program swasembada daging sapi dengan cara membantu para Peternak kita dalam mengelola/mendapatkan fasilitas yang memberikan kemudahan bagi perternak untuk memelihara dan mendistribusikan sapinya kepasaran.

Ketiga apabila impor sapi s dilakukan, maka Pemerintah setidaknya mengopptimalkan pemanfaatan dan penyerapan potensi daging sapi yang ada di indoneia terlebih dahulu. Semoga di Tahun tahun berikutnya hal hal seperti ini tidak terulang lagi di Negara kita tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun