Mohon tunggu...
Sholehan
Sholehan Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri 1 Lingga Timur

Membangun bangsa ini melalui pendidikan bermutu. Tetap Merdeka!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Kebajikan Seorang Pendidik

16 Februari 2023   17:47 Diperbarui: 16 Februari 2023   17:48 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesi ruang kolaborasi bersama fasilitator menjadi sarana untuk meletakkan fondasi pemahaman yang telah dipelajari secara mandiri. Calon guru penggerak mulai membangun pengetahuannya melalui kerjasama kelompok dan pemaparan hasil kerja. Perbedaan sudut pandang, pertanyaan, sanggahan, maupun jawaban antarkelompok yang muncul pada sesi diskusi ikut membangun kekuatan pengetahuan para CGP. Fasilitator mampu mengawal jalannya kolaborasi dan diskusi. Fasilitator mampu memberikan penguatan sehingga bangunan pengetahuan semakin kuat. Hadirnya kegiatan elaborasi pemahaman yang mengupas tuntas kasus-kasus dilema etika dan teknik pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 9 langkah, 3 prinsip mampu menyempurnakan bangunan konseptual kami.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kaitan dengan modul 2.2

Seringkali keputusan harus diambil dengan tepat dalam waktu singkat dan situasi yang tidak kondusif. Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran tetap harus membuat keputusan bijak mengikuti prosedur yang telah dipelajarinya. Guru harus berada pada kondisi kesadaran penuh (mindfulness) saat mengambil keputusan. Oleh karena itu guru harus terampil menggunakan berbagai teknik kesadaran penuh.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pendalaman sesuai modul 3.1

Melalui serangkaian kegiatan eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, konsep-konsep mengenai dilema etika dan permasalahannya semakin kami pahami. Kami berlatih untuk mengidentifikasi secara lebih detail manakah kasus yang termasuk dilema etika atau bujukan moral. Kami juga dapat menelaah secara mendalam bagaimana langkah-langkah yang dilalui untuk menuntaskan kasus dilema etika. Akan tetapi, kami juga tidak boleh berpuas diri dari apa yang didapat, karena pengetahuan terus berkembang, sehingga kami harus terus berupa belajar terus menerus penerapan pengambilan keputusan pada kasus dilema etika sesuai perkembangan zaman.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pendalaman sesuai modul 3.1

Setiap guru akan menentukan pilihan setiap harinya dan di antara pilihan tersebut adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan tertentu. Sebagian keputusan akan terasa berat apabila kompleksitasnya tinggi atau waktunya mendesak. Seorang guru harus mempertimbangkan keputusan matang apabila permasalahan melibatkan kepentingan kelas atau sekolah. Oleh karena itu, guru harus berlatih mengkolaborasikan penerapan pengambilan keputusan dilema etika, disiplin positif, coaching, manajemen sosial emosional secara terus menerus hingga terlatih dan terbiasa.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun