Dalam islam konsep harta dan kekayaan adalah semua yang ada di bumi dan di langit merupakan kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. dan manusia hanya lah sebagai perantara sebagai khalifah dibumi dalam memelihara dan mengembangkan isi bumi.Â
manusia di beri kewajiban dalam menjaga kebaikan sesuai aturan yang telah Allah SWT. melalui kitab suci umat islam yaitu Al-Quran. berikut merupakan pernyataan ayat Al-Quran mengenai konsep harta dan kekayaan dalam islam : " Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya secara main-main " (QS. Al Ambiyaa : 16).
Harta Kekayaan memiliki 5 konsep yaitu :Â
1. Pemilik Harta KekayaanÂ
pemilik harta kekayaan atas alam semesta dan seisinya  yang mutlak ialah Allah SWT.  manusia hanya di beri kekuasaan untuk memanfaatkannya dan hal itu merupakan ujian dari-Nya.Â
2. Perolehan Harta Kekayaan
dalam islam perolehan harta kekayaan manusia tergantung seberapa kerja keras beserta doa selau berikhtiar, tawakal, sedekah, taqwa dan selalu rendah hati. berikut merupakan salah satu pernyaan ayat Al-Quran mengenai perolehan harta kekayaan : " Maka bagi orang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia ( QS. Al Hajj : 50 )
3. Penggunaan Harta Kekayaa
Harta kekayaan yang di berikan Allah haruslah  digunakan dalam kebaikan seperti membantu fakir miskin, membantu anak yatim, membantu kemaslahatan umat. dan jangan lah penggunaan harta digunakan dalam kejahatan, sehingga mengingkari-Nya. maka dari itulah Allah selalu mengingatkan kita untuk selalu bersyukur.
4. Pembatasan Harta Kekayaan
sesungguhnya Allah tidak menganjurkan umat nya untuk berboros-borosan dalam penggunaan harta. dan Allah tidak menyukai orang selalu suka berlebih-lebihan. berikut merupakan pernyataan ayat : " makanlah diantara yang baik-baik apa yang telah kamu rezekikan kepada kamu dan jangan melewati batas padanya memnyebabkan kemarahan-Ku menimpa kamu. dan barang siapa ditimpa kemarahan-Ku maka sungguh dia binasa " ( QS. Thaahaa : 81 )
5. Risiko-risiko dari Harta KekayaanÂ
manusia selalu di ingatkan dalam memiliki harta dikarenakan mereka lupa apabila memperoleh harta yang banyak sehingga mereka lebih  mementingkan dunia daripada akhirat. mereka lupa dengan-Nya, melalaikan sholat, merendahkan orang yang tak mampu, sesungguhnya Allah tidak meyukai hal tersebut.  berikut pernyataan ayat : " hai orang-orang yang beriman, jangan lah hartamu dan anak-anak mu melalaikan kamu dari mengingat Allah dan barang siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi " ( QS. Al Munaafiqquun : 9 )