Mohon tunggu...
Nur Sholeh
Nur Sholeh Mohon Tunggu... Freelancer - menulis adalah kebutuhan seperti kita membutuhkan makanan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis adalah kebutuhan dan fotografi adalah hobi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apakah Orang Kaya Sebenarnya adalah Anda?

20 Maret 2020   17:18 Diperbarui: 24 Maret 2020   13:31 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa uang adalah suatu materi yang penting dalam menopang kehidupan manusia. Tidak salah jika banyak yang bercita-cita menjadi orang kaya dan memiliki banyak uang. Orang kaya sebenarnya adalah siapa saja yang mau mengeluarkan dan berkorban lebih dalam bekerja.

Siapa Itu Orang Kaya?

Jika ditanya, siapa itu orang kaya? Apa yang terlintas di kepala Anda? Tidak lain dan tidak bukan adalah sekelompok orang terpandang yang memiliki popularitas tinggi dan sering terlihat menggunakan barang mewah. Bisa jadi seorang pengusaha, presiden, dokter, direktur perusahaan dan pejabat tinggi lainnya.

Namun, apakah orang kaya hanya sebatas mereka yang memiliki profesi luar biasa dengan gaji fantastis? Tidak bisakah seorang guru honorer di kota kecil dikatakan orang kaya? Tidak bisakah seorang gelandangan pengumpul botol plastik di jalan dipandang lebih tinggi karena hartanya? Jawabannya, bisa!

Bagaimana bisa? Jika menggunakan standar umum definisi orang kaya yang lumrah dipakai masyarakat, maka seseorang dapat disebut kaya apabila harta yang ia miliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dianggap mempunyai nominal lebih besar dibanding orang-orang di sekitarnya. Apa iya?

Tentu saja! Konsepnya sangat sederhana. Manusia sebenarnya hidup hanya di dalam lingkup yang kecil. Hal ini kemudian membuat judgement kaya atau miskin bergantung kepada siapa saja yang berada di dalam lingkungan tersebut, bukan berdasarkan kepada seluruh orang di dunia ini. Sangat amat relatif.

Syarat Menjadi Orang Kaya

Seiring berkembangnya akal pikiran manusia, definisi kaya sudah diperluas dan dibagi sesuai konteksnya masing-masing. Ada yang mengukur kekayaan dari aspek finansial saja, ada juga paham yang menyatakan bahwa sebenarnya justru orang kaya seharusnya diukur dari aspek non materi.

Penelitian juga sudah membuktikan bahwa ternyata, orang yang memiliki banyak harta belum tentu memiliki jiwa yang sehat. Namun, seseorang dengan kualitas hidup baik, cenderung akan merasa cukup dengan sedikit banyak harta yang ia miliki. Maka, di sinilah perbedaan aspek finansial dan non-finansial.

Aspek Materi Finansial

Sebenarnya apa ukuran yang digunakan untuk mengukur standar kekayaan di suatu lingkungan hidup manusia? Sejarahnya, sejak dulu kekayaan selalu diukur dengan harta. Di zaman nenek moyang, bisa dalam bentuk koin batu, hasil ladang, hewan buruan, hingga bebatuan keras sebagai senjata tajam.

Jika semata-mata diukur menggunakan materi yang bisa disamakan dengan nominal jumlah kas, maka pejabat dengan penghasilan Rp. 1 milliar per bulan tentu saja otomatis dicap sebagai orang kaya. Begitu juga dengan selebriti yang seringkali berkendara menggunakan mobil mewah dari pabrik internasional.

Konsep sederhananya, Anda bisa mencoba mengetahui kekayaan mereka dari jumlah pajak bulanan dan tahunan yang dilaporkan ke pemerintah. Semakin tinggi pajak kekayaan dan pendapatan yang dibayarkan, maka sangat pasti tinggi pula tingkat penghasilan seseorang baik bulanan atau tahunan.

Aspek Non-Finansial

Kompetisi kekayaan memang biasanya diukur dari materi-materi yang terlihat. Paling mudahnya, dilihat dari seberapa banyak gaji yang dihasilkan seseorang dalam satu bulannya tanpa memperhitungkan biaya pengeluaran. Fenomena tersebut umum terjadi di perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun