Mungkin, pemerintah ingin mendorong agar start up berstatus unicorn tersebut segera naik level menjadi decacorn. Caranya dengan menjadikan unicorn tersebut sebagai mitra kartu prakerja, yang berpotensi besar menaikkan valuasi, brand image hingga ketersediaan tenaga ahli dan terdidik. Namun, kondisi ini sepertinya kontra produktif dengan realitas yang ada di tengah masyarakat. Bagaimana mungkin bisa memberikan pelatihan dalam waktu singkat dengan hasil yang efektif? Sementara konten yang tersedia, sejauh ini belum cukup aplikatif dan relevan. Solusinya, pemerintah sejatinya perlu menggandeng BLK dan LPK yang telah memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan pelatihan.
 Hilangkan mindset bahwa BLK dan LPK adalah lembaga pelatihan jaman old. Faktanya, mereka kini telah bertransformasi menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Beberapa LPK, merespon pembelajaran daring akibat covid-19, bahkan telah menyiapkan pelatihan online menggunakan platform digital. Sehingga, kolaborasi antara unicorn dengan BLK/LPK diharapkan bisa menghasilkan konten pelatihan yang relevan dan aplikatif. Ini momen untuk kolaborasi. Bukan lagi kita harus jalan sendiri-sendiri. Ide besar, harapan besar, untuk bangsa sebesar Indonesia. Semoga, kedepan kartu prakerja bisa lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H