Mohon tunggu...
Shokhirul Imam
Shokhirul Imam Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen yang selalu ingin menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Nature

POLIJE Latih Peternak untuk Aplikasi MOL pada Itik Pedaging

29 Oktober 2024   00:24 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            JEMBER--Politeknik Negeri Jember (POLIJE) melatih pemilik Peternakan Itik Nusa Jaya Abadi melalui penyuluhan dan pendampingan aplikasi mikroorganisme lokal (mol) berbasis cairan rumen pada pakan itik pedaging  yang diketuai oleh Shokhirul Imam SPT MSI. Penyuluhan diadakan pada tanggal 14 September 2024 di Desa Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, yang menghadirkan beberapa narasumber yaitu Shokhirul Imam SPT MSI., IR Anang Febri Prasetyo SPT MSC IPM, dan Noor Asrianto SPT MSC, dan Victor Phoa SSI MCS yang semuanya dari POLIJE.

            "Pemberdayaan masyarakat melalui aplikasi mikroorganisme lokal (MOL) berbasis cairan rumen pada pakan itik pedaging di Peternakan Nusa Jaya Abadi, Kencong, Jember ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas itik pedaging, sehingga meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan usaha" jelas Shokhirul Imam SPT MSI sebagai Ketua kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

            Pada materi pertama, Imam menjelaskan tentang pemanfaatan bahan baku lokal. "peternak itik saat harus mampu menekan biaya pakan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jika peternak tidak mampu menekan harga pakan, maka peternak hanya memperoleh keuntungan kecil atau bahkan rugi dan akhirnya gulung tikar usahanya. Salah satu cara untuk mengurangi biaya produksi adalah menurunkan biaya pakan. Pakan akan lebih murah bila dibuat sendiri dengan bahan baku yang ada di sekitar atau bahan baku lokal. Bahan baku pakan yang akan digunakan dalam pakan adalah yang murah adalah jagung, bekatul, ampas tahu, tepung ikan, aking, premix, CaCO3, minyak nabati, bungkil kedelai dan MOL", kata Imam.

            Dilanjutkan oleh Anang yang membahas tentang Penggunaan MOL sebagai bahan pakan tambahan untuk meningkatkan produktivitas itik MOL berbasis rumen merupakan pakan imbuhan yang murah dan mudah didapat karena limbah pemotongan hewan. MOL sebagai probiotik pada saluran pencernaan itik dapat meningkatkan kesehatan usus, sehingga dapat meningkatkan produktivitas itik, dan mengurangi bau amonia dalam kandang.

            Tidak kalah menarik, meteri ketiga yang dibawakan oleh Noor tentang manajemen pemeliharaan dan analisis ekonomi. "manajemen pemeliharaan dan analisis ekonomi itik pedaging meliputi manajemen perkandangan, manajemen pakan, manajemen biosecuriti, vaksinasi, dan medikasi, manajemen produksi dari brooding sampai panen, manajemen recording, dan analisis ekonominya perlu dilakukan untuk mengetahui manajemen existing dan memperbaikinya", ucap Noor.

            Disambung oleh Victor pada hari yang sama dengan materi Pembuatan formulasi pakan. Victor mengatakan bahwa "setelah peternak melakukan pembelian bahan pakan, kemudian pakan diformulasi dengan aplikasi berbasis microsoft excel dan kandungan nutrien didasarkan pada SNI dengan protein kasar minimal 18%, abu maksimal 8%, lemak kasar minimal 3%, serat kasar maksimal 5%, fosfor minimal 0,6%, kalsium 0,8-1,2%, dan energi metabolis 2.900 kkal/kg", ucap victor.

            Izzul, pemilik sekaligus peserta penyuluhan mengatakan bahwa materi yang disampaikan oleh para pembicara sangat menarik bagi peternakan itiknya saat ini. "Saya sangat senang mengikuti penyuluhan ini karena banyak ilmu dan keterampilan baru yang saya dapat", tutur Izzul.

            Sebagai penutup, Shokhirul Imam berpesan pada seluruh peserta bahwa semua pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari penyuluhan dan pendampingan saat ini digunakan sebaik-baiknya bagi kemajuan usaha Peternakan Itik Pedaging Nusa Jaya Abadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun