Mohon tunggu...
Shokhibul Arifin
Shokhibul Arifin Mohon Tunggu... wiraswasta -

No time for dolanan and guyonan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korelasi Kompetensi Guru dengan Sifat Rasulullah

30 September 2012   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:27 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Kompetensi tersebut perlu dikembangkan guru agarpembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan terarah.

Proses pendidikan akan berjalan efektif apabil guru mempunyai empat kompetensi tersebut. guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang mumpuni kaena sebagai penyampai materi dan pesan pembelajaran. Jika kita menelisik lebih jauh di masa lampau, dalam Islam sebenarnya empat kompetensi tersebut sudah ada dalam diri Rasulullah sebagai seorang utusan Allah. Jauh sebelum peraturan pemerintah dan undang undang tentang guru dibuat, maka islam telah mengajarkan bahwa dalam diri Rasulullah ada keteladanan yang diambil. Rasulullah sebagai pendidik pertama umat islam sepatutnya dicontoh dan diaplikasikan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kita mengacu pada peraturan undang undang tentang kompetensi guru, maka akan bisa ditarik benang merah bahwa empat kompetensi yang ada dalam undang undang tersebut sebenarnya ada pada sifat wajib yang dimiliki rasulullah, yaitu siddiq, amanah, tabligh, fathonah.

Rasulullah memunyai sifat siddiq yang artinya benar, lawannya adala kadzib atau dusta. Sifat siddiq ini menjadi dasar dalam menjalankan aktifitas. Perilaku dan ucapan seorang guru haruslah benar adanya, sesuai dengan kenyataan. Sifat siddiq ini bisa kita samakan dengan kompetensi kepribadian. Dalam menjalankan profesinya, guru dituntut untuk senantiasa memiliki kepribadian yang benar yaitu sebuah rasa kebanggaan terhadap apa yang dijalani selama ini. Kepribadian yang jujur, akhlak mulia, norma, etika, ajaran agama harus dipegang erat oleh seorang guru. Guru dengan kompetensi kepribadian yang baik akan berpengaruh pula terhadap perilaku siswa. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru akan mengajarkan siswa untuk disiplin, tanggung jawab, rajin membaca, dan selalu giat belajar, namun sebelum memberikan perintah, guru sudah melakukan kegiatan tersebut. Dalam ajaran Islam bisa disebut dengan uswatun hasanah, atau meberikan teladan bagi siswanya.

Sifat Rasulullah selanjutnya adalah amanah, yaitu dapat dipercaya. Sejak kecil Muhammad saw sudah memiliki sifat amanah, bahkan dia dijuluki oleh masyarakat dengan al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Dengan sifat al-Amin itulah masyarakat Arab menghormati Muhammad. Sifat amanah bisa dianalogikan dengan kompetensi social. Dalam menjalankan tugasnya interaksi dengan masyarakat adalah suatu keniscayaan. Keterampilan dalam berkomunikasi, berinteraksi, bekerja sama, bergaul simpatik adalah bagian dari kompetensi social yang harus dimiliki seorang guru. Kemampuan tersebut menjadikan guru akan mudah berinteraksi dengan orang tua murid, antara sekolah dan masyarakat akan berjalan harmonis karena dijembatani oleh seorang guru yang berkompeten.

Tabligh adalah salah satu sifat seorang rasul. Tabligh artinya menyampaikan. Risalah dan perintah Allah swt akan langsung disampaikan kepada umatnya, segala perintah dari Allah tidak ada yang disembunyikan meskipun itu berkaitan dengan hal-hal yang menyindir Nabi. Sifat tabligh bisa kita sesuaikan dengan kompetensi professional. Seorang guru ketika menyampaikan materi perlu menggunakan metode pembelajaran dengan tepat. Sama halnya ketika Nabi menggunakan metode yang berbeda dalam menyampaiakan setiap wahyu dan perintah Allah. Begitu juga guru, dituntut memiliki kemampuan da­lam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tu­gas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pem­belajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disaji­kan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses da­ri internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.

Sifat selanjutnya adalah cerdas. Kecerdasan pasti dimiliki oleh seorang nabi, bagaimanapun nabi penyampai wahyu Allah dan menafsirkan dengan sabdanya. Dengan ribuan hadits yang beliau keluarkan dan dengan berbagai masalah dakwah yang beliau selesaikan wajarlah jika nabi memiliki sifat fathonah. Fathonah artinya cerdas, lawannya adalah jahlun atau bodoh. sifat fathonah inibisa diibaratkan dengan kompetensi pedagogik. pendidikan adalah suatu kegiatan yang terprogram dan terarah untuk mengembangkan potensi siswa. Kecerdasan untuk mengaplikasikan kurikulum dibarengi dengan kecermatan dalam memilih metode pembelajaran. Karena itu pemahaman terhadap karakter kepribadian, kejiwaan, sifat dan interest siswa, penguasaan tentang teori belajar dan prinsip pembelajaran sangatlah diperlukan agar siswa dapat mengaktualisasilkan kemampuannya dalam kegiatan belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun