Mohon tunggu...
Lailatus Shoimah
Lailatus Shoimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan - Universitas Negeri Malang

saya suka akan hal-hal baru. sayapun tertarik dengan dunia pendidikan dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reboisasi Permainan Tradisional Di Era Teknologi

21 Maret 2017   11:46 Diperbarui: 21 Maret 2017   12:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kalian alami dulu waktu sore hari berkumpul di lapangan untuk bermain bersama teman – teman ?

“Yah, dulu saya mengalami itu sewaktu  kecil. Dulu sepulang dari mengaji, kita janjian bersama teman – teman untuk bermain lompat tali, boi – boian dan masih banyak lagi. Sangat menyenangkan  dan sangat berkesan hingga sekarang.” Ujar Merra, mahasiswa Universitas Negeri Malang.

Di era sekarang atau era teknologi  sudah jarang menjumpai anak – anak bermain di lapangan bahkan tidak ada. Kebanyakan anak – anak sekarang bermain game online atau game yang sudah disediakan di playstore, dimana kalau ingin memainkannya tinggal download. Memang dengan teknologi dapat memudahkan pekerjaan manusia akan tetapi dengan adanya teknologi juga dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang anti sosial pula.

Permainan tradisional merupakan tadisi Indonesia yang sangat populer dikalangan anak 90-an dan biasanya dimainkan oleh anak – anak yang tinggal di kampung.  Akan tetapi keberadaanya sekarang menjadi langka dan susah dijumpai. Dari fenomena tersebut tumbuh rasa ingin melestarikan lagi permainan tradisional tersebut.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Saya dan teman – teman komunitas UMengajar mulai menggarap kegiatan pelestarian permainan tradisional yang mana sasaran kegiatan tersebut adalah di SDN Tangkilsari 1 dan SDN Duwet 2, Malang. Dimana, permainan tradisional dibagi menjadi dua, yaitu permainan tanpa alat dan dengan alat. Permainan tradisional yang tanpa alat diantaranya ABC 5 dasar, kucing dan tikus, dolip- dolipan, permainan hantu buta, bentengan, kotak pos, dan domikado. Sedangkan permainan tradisional yang dengan alat yaitu lompat karet, egrang bathok, bola bekel, engklek, balap karung, kelereng, congklak, dan gasing.

Alhamdulillah, kegiatan tersebut sangat disambut gembira oleh  adik – adik, karena mereka bisa bermain bersama – sama dan refreshing diri dari kegiatan pembelajaran di kelas. Secara tidak langsung mereka akan membangung interaksi sosial dan karakter gotong – royong pada diri masing – masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun