Mohon tunggu...
Shohibul Wafa
Shohibul Wafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa di IAIN Kudus Progam Studi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Fakta Unik! Creatine Monohydrate Bukan hanya Untuk Otot

4 Desember 2024   00:10 Diperbarui: 4 Desember 2024   00:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Creatine Monohydrate

Creatine monohydrate adalah senyawa organik yang memiliki peran penting dalam metabolisme energi tubuh, terutama pada jaringan otot rangka. Secara biologis, creatine merupakan turunan dari tiga asam amino, yaitu arginin, glisin, dan metionin, yang disintesis secara endogen di hati, ginjal, dan pankreas. Proses ini memungkinkan tubuh untuk mempertahankan kadar creatine alami meskipun sebagian besar diperoleh dari sumber makanan, seperti daging merah dan ikan.

Sekitar 95% creatine dalam tubuh disimpan di otot rangka, sementara sisanya ditemukan dalam jumlah kecil di otak, jantung, dan jaringan lainnya. Di dalam otot, creatine diubah menjadi fosfokreatin melalui proses fosforilasi yang melibatkan enzim kreatin kinase. Fosfokreatin berfungsi sebagai sumber energi fosfat tinggi yang digunakan untuk meregenerasi adenosin trifosfat (ATP), terutama selama aktivitas fisik intensitas tinggi seperti sprint, angkat beban, atau olahraga eksplosif. ATP sendiri adalah molekul utama yang menyediakan energi bagi hampir semua proses biologis di tingkat sel.

Selain perannya dalam metabolisme energi, creatine juga memiliki fungsi penting dalam mendukung kesehatan sel. Sebagai molekul osmotik, creatine dapat menarik air ke dalam sel, meningkatkan hidrasi seluler dan mendukung anabolisme otot. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan otot, meningkatkan kekuatan, dan mempercepat pemulihan pasca-latihan. Penelitian juga menunjukkan bahwa creatine memiliki efek neuroprotektif, yang dapat membantu melindungi sel saraf dari stres oksidatif dan kerusakan metabolik, sehingga potensial dalam mendukung fungsi otak, terutama pada individu yang mengalami gangguan neurologis.

Dalam bentuk suplemen, creatine monohydrate adalah varian yang paling umum digunakan karena stabilitasnya yang tinggi, keamanan, dan efektivitas yang telah terbukti dalam berbagai studi ilmiah. Suplemen ini bekerja dengan meningkatkan cadangan creatine otot, yang dapat memperpanjang durasi dan intensitas aktivitas fisik sebelum kelelahan terjadi. Efek ini sangat bermanfaat bagi atlet, penggemar kebugaran, dan individu yang ingin meningkatkan performa fisik serta massa otot.

Meskipun creatine monohydrate umumnya aman untuk digunakan dalam dosis yang direkomendasikan (biasanya 3-5 gram per hari untuk pemeliharaan), penting untuk mengonsumsinya dengan cukup cairan guna mencegah potensi efek samping seperti dehidrasi atau gangguan pencernaan. Selain itu, beberapa individu mungkin memiliki respons yang lebih rendah terhadap suplemen ini, tergantung pada tingkat kreatin alami dalam tubuh mereka. Sebagai salah satu suplemen yang paling banyak diteliti, creatine monohydrate tetap menjadi pilihan utama untuk mendukung kinerja fisik, kesehatan metabolik, dan fungsi kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun