Anggrek merupakan jenis tanaman bunga hias yang berupa benalu yang sangat indah dan menarik perhatian setiap orang yang melihatnya. Mestinya kita sudah tidak asing lagi dengan tanaman tersebut,karena di Indonesia sudah banyak di budidayakan. Tanaman ini sudah di budidayakan sejak 200 tahun lamanya di Indonesia dan tetap berkembang sampai sekarang. Seperti masyarakat Dusun kali kuning ini yang juga membudidayakan tanaman anggrek sejak tahun 2017 sampai sekarang.
Menurut warga setempat tanaman anggrek ini sangatlah menarik sebagai hiasan di halaman rumah karena warna bunganya yang sangat menarik serta berbau wangi. Selain sebagai hiasan tanaman anggrek ini juga banyak sekali berbagai manfaat yang dapat di nikmati oleh masyarakat. Seperti sebagai campuran obat-obatan tradisional yang mana masyarakat Dusun kali kuning yang masih terkenal dengan ketradisionalannya selain itu juga bahan untuk membuat minyak rambut dan parfum.
Masyarakat Dusun kali kuning sangatlah antusias untuk membudidayakan tanaman anggrek tersebut hingga banyak sekali tanaman anggrek di dusun tersebut bahkan di setiap depan rumah atau halaman warga di penuhi oleh tanaman anggrek. Setiap orang yang melewati Dusun tersebut sangatlah terpesona akan keindahan tanaman-tanaman anggrek yang tumbuh subur menelusuri jalan Dusun kali kuning. Selain itu, saking banyaknya tanaman anggrek yang di tanam serta di budidayakan oleh masyarakat Dusun kali kuning tersebut maka Dusun kali kuning mendapat julukan dan suatu penghargaan yang sangat luar biasa yaitu menjadi "Kampung Anggrek". Berikut Hadis yang menjelaskan keutamaan menanam tanaman
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَلاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ إِلَى يَوْمِ الالقِيَامَة
Artinya, “Dari sahabat Jabir ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang menanam pohon kecuali apa yang dimakan bernilai sedekah, apa yang dicuri juga bernilai sedekah. Tiada pula seseorang yang mengurangi buah (dari pohon-)nya melainkan akan bernilai sedekah bagi penanamnya sampai hari Kiamat,’” (Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib minal Haditsisy Syarif, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 304).
Pada tahun 2017 kemarin budidaya tanaman anggrek di dusun kali kuning ini berkembang dengan baik dan lancar bahkan tergolong sukses dalam melestarikan tanaman tersebut. Begitu pula tahun-tahun selanjutnya semakin banyak ide-ide yang terlintas untuk memanfaatkan tanaman anggrek dengan sebaik-baiknya.
Jenis tanaman anggrek yang ditanam oleh sebagian besar masyarakat dusun kali kuning ini adalah jenis tanaman anggrek Dendrobium. Mengapa demikian, karena jenis tanaman anggrek Dendrobium merupakan jenis tanaman anggrek yang paling mudah untuk di rawat. Sebenarnya tanaman anggrek ini hanya terdapat 2 jenis diantaranya yaitu bunga anggrek jenis Ephipyt dan bunga anggrek jenis teresstris. Untuk anggrek Epiphyt ini dapat tumbuh dengan cara menempel sebagai parasit pada tanaman lainnya, namun bunga ini adalah parasit baik yang hanya menumpang saja dan tidak mengganggu tumbuh kembang tanaman lainnya.
Kemudian untuk anggrek Terrestris merupakan anggrek yang dapat tumbuh pada tanah humus yang memiliki unsur pH cukup dan kelihatan sangat subur. Pada saat menanam tumbuhan anggrek ini masyarakat juga selalu memperhatikan lokasi yang akan di tempati. Para warga dusun kali kuning juga sudah menyediakan tempat untuk proses pembudidayaan tanaman anggrek ini dimana tempat tersebut memiliki intensitas cahaya matahari yang cukup sehingga mempelancar proses pertumbuhan bunga anggrek.
Warga juga mempelajari berbagai cara penanaman tanaman anggrek sesuai kebutuhan intensitas cahaya karena setiap jenis anggrek berbeda-beda dalam hal kebutuhan cahaya matahari. Disini seluruh warga masyarakat dusun kali kuning melakukannya secara rutin setiap satu minggu sekali.
Dengan semangat para warga berbondong-bondong untuk menanam juga memanfaatkan hasil dari penanaman tanaman anggrek. Namun, di desa ini tanaman anggrek kebanyakan hanya di buat untuk tanaman hias di halaman saja. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pengengetahuan masyarakat tentang apa saja manfaat dari tanaman anggrek ini jadi yang ada diketahui oleh sebagian besar masyarakat tanaman anggrek ini hanyalah sebagai bunga hiasan.
Dengan ini mahasiswa KKN UIN Satu Tulungagung kelompok 086.Gunung Gede 03 juga ikut serta membantu masyarakat Gunung Gede terutama dusun kali kuning ini untuk lebih mengetahui kegunaan atau manfaat tanaman anggrek ini selain untuk tanaman hias. Tetapi disisi lain masyarakat dusun kali kuning tersebut kebanyakan memang kurang peduli akan hal-hal tersebut. Selain tanaman anggrek di desa Gunung Gede juga terdapat berbagai tanaman yang masih di budidayakan sampai sekarang seperti halnya buah avocado dan pisang yang sangat berlimpah ruah di desa ini.
Tetapi masyarakat di sana juga tidak terlalu memanfaatkannya. Misalkan panen langsung di jual begitu saja tanpa memikirkan hal-hal lain yang dapat menjadikan harga jual lebih tinggi dengan modal yang murah dan dengan cara yang mudah. Begitu juga dengan tanaman anggrek yang hanya dijadikan sebagai tanaman hiasan dan dijual bibitnya. Padahal apabila kita dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin harga jual tanaman anggrek bisa jauh lebih mahal bahkan 2 kali lipat dari harga jual awalnya.
Namun "Kampung Anggrek" di dusun kali kuning ini berhenti dalam penanamannya sejak munculnya virus covid 19 pada tahun 2020 pada waktu itu. Semenjak itu para warga jarang sekali berkumpul lagi untuk meneruskan pembudidayaan tanaman anggrek tersebut sehingga banyak tanaman-tanaman yang kering dan mati sebab kurang terawat.
Pada akhirnya masyarakatpun berhenti dalam pembudidayaan tanaman anggrek ini tetapi meneruskan pembudidayaan tanaman yang lainnya seperti avocado, pisang, dan tebu yang masih sangat berkembang sampai saat ini. Sedangkan pembudidayaan tanaman anggrek sekarang tinggalah kenangan hanya sedikit tersisa hanya di pinggiran jalan dan juga halaman rumah warga dusun kali kuning tersebut.
Jadi kesimpulannya negara Indonesia adalah negara yang banyak akan ragam dan jenis tumbuhan,salah satunya adalah tanaman anggrek. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia. Dengan adanya karya essay ilmiah Budidaya Tanaman Anggrek "ini dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat yang masih membudidayakan tanaman anggrek dan juga dapat membantu finansial masyarakat indonesia dengan menjadikan budidaya anggrek sebagai salah satu mata uang yang menguntungkan jika kita mengetahui letak keunggulannya.
Selain itu pembudidayaan anggrek ini juga akan membantu untuk berbagai jenis tanaman anggrek yang sekarang akan terancam punah di indonesia. Seperti Masyarakat dusun kali kuning ini yang masih membudidayakan tanaman anggrek tersebut dengan sebaik mungkin. Meskipun proses pembudidayaan anggrek di dusun kali kuning sudah berhenti tetapi para warga masih banyak yang menanam di pinggiran jalan serta halaman mereka sehingga tanaman anggrek di dusun ini tetaplah bertumbuh kembang dan terjaga kelestariannya sampai sekarang.
Pembudidayaan tanaman anggrek ini memang terdapat berbagai kesulitan. Mengapa demikian,karena dalam pembudidayaan anggrek kita harus teliti dan bersabar karena Jika kita tidak teliti kita akan gagal dalam membudidayakan anggrek dan juga mungkin setiap anggrek akan Berbeda beda dalam perawatan dan pemeliharaannya. Maka dari itu disini penulis menyarankan kepada para pembaca untuk lebih luas mencari informasi dari berbagai sumber supaya menumbuhkan hasil yang memuaskan dalam pembudidayaan tanaman anggrek serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, karena semakin kita mengetahui manfaatnya maka semakin tinggi juga harga jualnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H