Mohon tunggu...
Shofy Nur Jannah
Shofy Nur Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SATU Tulungagung

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hadis Keutamaan Menanam Tumbuhan : Pemanfaatan Tanaman Anggrek di Kampung Anggrek Masyarakat Dusun Kali Kuning , Blitar

14 Juni 2023   23:19 Diperbarui: 11 Desember 2023   22:47 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Dengan ini mahasiswa KKN UIN Satu Tulungagung kelompok 086.Gunung Gede 03 juga ikut serta membantu masyarakat Gunung Gede terutama dusun kali kuning ini untuk lebih mengetahui kegunaan atau manfaat tanaman anggrek ini selain untuk tanaman hias. Tetapi disisi lain masyarakat dusun kali kuning tersebut kebanyakan memang kurang peduli akan hal-hal tersebut. Selain tanaman anggrek di desa Gunung Gede juga terdapat berbagai tanaman yang masih di budidayakan sampai sekarang seperti halnya buah avocado dan pisang yang sangat berlimpah ruah di desa ini. 

Tetapi masyarakat di sana juga tidak terlalu memanfaatkannya. Misalkan panen langsung di jual begitu saja tanpa memikirkan hal-hal lain yang dapat menjadikan harga jual lebih tinggi dengan modal yang murah dan dengan cara yang mudah. Begitu juga dengan tanaman anggrek yang hanya dijadikan sebagai tanaman hiasan dan dijual bibitnya. Padahal apabila kita dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin harga jual tanaman anggrek bisa jauh lebih mahal bahkan 2 kali lipat dari harga jual awalnya.

Namun "Kampung Anggrek" di dusun kali kuning ini berhenti dalam penanamannya sejak munculnya virus covid 19 pada tahun 2020 pada waktu itu. Semenjak itu para warga jarang sekali berkumpul lagi untuk meneruskan pembudidayaan tanaman anggrek tersebut sehingga banyak tanaman-tanaman yang kering dan mati sebab kurang terawat. 

Pada akhirnya masyarakatpun berhenti dalam pembudidayaan tanaman anggrek ini tetapi meneruskan pembudidayaan tanaman yang lainnya seperti avocado, pisang, dan tebu yang masih sangat berkembang sampai saat ini. Sedangkan pembudidayaan tanaman anggrek sekarang tinggalah kenangan hanya sedikit tersisa hanya di pinggiran jalan dan juga halaman rumah warga dusun kali kuning tersebut.

          Jadi kesimpulannya negara Indonesia adalah negara yang banyak akan ragam dan jenis tumbuhan,salah satunya adalah tanaman anggrek. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia. Dengan adanya karya essay ilmiah Budidaya Tanaman Anggrek "ini dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat yang masih membudidayakan tanaman anggrek dan juga dapat membantu finansial masyarakat indonesia dengan menjadikan budidaya anggrek sebagai salah satu mata uang yang menguntungkan jika kita mengetahui letak keunggulannya.

Selain itu pembudidayaan anggrek ini juga akan membantu untuk berbagai jenis tanaman anggrek yang sekarang akan terancam punah di indonesia. Seperti Masyarakat dusun kali kuning ini yang masih membudidayakan tanaman anggrek tersebut dengan sebaik mungkin. Meskipun proses pembudidayaan anggrek di dusun kali kuning sudah berhenti tetapi para warga masih banyak yang menanam di pinggiran jalan serta halaman mereka sehingga tanaman anggrek di dusun ini tetaplah bertumbuh kembang dan terjaga kelestariannya sampai sekarang. 

Pembudidayaan tanaman anggrek ini memang terdapat berbagai kesulitan. Mengapa demikian,karena dalam pembudidayaan anggrek kita harus teliti dan bersabar karena Jika kita tidak teliti kita akan gagal dalam membudidayakan anggrek dan juga mungkin setiap anggrek akan Berbeda beda dalam perawatan dan pemeliharaannya. Maka dari itu disini penulis menyarankan kepada para pembaca untuk lebih luas mencari informasi dari berbagai sumber supaya menumbuhkan hasil yang memuaskan dalam pembudidayaan tanaman anggrek serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, karena semakin kita mengetahui manfaatnya maka semakin tinggi juga harga jualnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun