STKIP PGRI Ponorogo mengadakan kegiatan literasi berupa Ngaji Nulis. Ngaji nulis merupakan kegiatan menulis pada kalangan mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo. Berjargon "Berkarya Menulis Pesona", kegiatan itu dibuka di Gedung Graha Saraswati yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan, Jumat (1/10).
Program ini berfokus pada dua kategori yaitu fiksi dan nonfiksi. "Kami menyepakati dilakukan rutin seminggu sekali," tutur Sutejo, Ketua Kampus Literasi Indonesia.
Pada kesempatan itu Ngaji Nulis diisi oleh Sutejo dan Peni Nurhidajati. Keduanya merupakan penulis nasional dari kota reog.
Peni bercerita awalnya sempat ragu untuk menulis karena tulisan tangannya yang kurang rapi. Namun, perempuan alumni STKIP PGRI Ponorogo itu akhirnya memberanikan diri untuk menulis..
Tulisan pertama Peni berjudul Hidup Bersama Suku Dani. Tulisan tersebut berjenis feature yang termuat di salah satu media cetak. Tulisan itu pula diambil dari pengalamannya ketika menjadi tenaga pengajar di Irian Jaya
"Tuliskan segala hal beride mulai dari pengalaman terdekat. Saya yakin akan mengalir, bahkan sulit berhenti," tutur pemenang lomba tingkat nasional itu.
Setelah menulis dengan teknik mengalir, Peni pun menasihati supaya mahasiswa memiliki komunitas menulis. Di mana orang-orang di dalamnya memiliki kekuatan dan niat mengembangkan diri lewat dunia literasi.
Hal itu juga dikatakan Sutejo dalam kesempatan sama, "Jangan terjebak teori. Mengalir saja saat menulis."
Sutejo mencontohkan menulis seperti  belajar bersepeda. Berlatih merupakan kunci utama. Sutejo pula menyepakati menulis butuh lingkungan senapas. "Milikilah sebuah komunitas yang baik dan istiqomah dalam berkarya." Komunitas bisa menjadi salah satu kekuatan saat kita sedang down.
Diakhir acara , Peni mengajak seluruh peserta Ngaji Nulis untuk memulai menulis hari ini. "Jangan takut salah. Sebagai calon guru kegiatan tulis-menulis harus dilatih karena sangat berguna untuk meningkatkan kualitas diri," pungkasnya.
 Fadilatul Khotimah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, merasa senang mengikuti program ini. Ia akan menekuni dunia menulis non fiksi. "Saya akan terus berlatih," tuturnya.
Dengan begitu, Sutejo meyakini akan tumbuh anak-anak penulis dari kampusnya. (Shofy/Kurotun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H