1. Sistem Bahasa
Dalam "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah," bahasa Indonesia menjadi bahasa utama yang digunakan oleh para karakter. Selain itu, terdapat penggunaan bahasa Hokkien dan Mandarin dalam beberapa dialog dan istilah yang khas dari komunitas Tionghoa. Bahasa ini mencerminkan identitas budaya dan komunikasi sehari-hari antar karakter, khususnya dalam konteks keluarga dan bisnis.
2. Â Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam novel ini berfokus pada nilai-nilai dan tradisi keluarga Tionghoa, termasuk:
*Pendidikan: Penekanan pada pentingnya pendidikan tinggi dan keberhasilan akademik.
*Kewirausahaan: Pengetahuan tentang cara berdagang dan prinsip-prinsip bisnis yang diwariskan dari generasi ke generasi.
*Nilai Moral dan Etika: Pengetahuan tentang pentingnya menjaga nama baik keluarga dan prinsip-prinsip kejujuran serta kerja keras.
3. Â Sistem Organisasi Sosial
Organisasi sosial dalam novel ini ditampilkan melalui struktur keluarga dan komunitas Tionghoa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
*Keluarga: Keluarga inti dan besar memiliki peran penting, dengan hierarki yang menghormati orang tua dan leluhur.
*Komunitas: Solidaritas dan dukungan antar anggota komunitas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi dan sosial.
*Pernikahan: Pernikahan dan hubungan antar keluarga yang diatur dan dipengaruhi oleh tradisi dan kesepakatan keluarga.
4. Â Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Novel ini menggambarkan peralatan dan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bisnis:
*Tradisional: Penggunaan benda-benda seperti angpau, lilin merah, dan barang-barang khas perayaan Imlek.
*Modern: Penggunaan alat komunikasi modern seperti telepon dan komputer dalam operasional bisnis keluarga.
*Keseharian: Peralatan rumah tangga dan barang-barang yang mencerminkan gaya hidup kontemporer.
5. Â Sistem Mata Pencaharian
Mata pencaharian utama dalam novel ini adalah perdagangan dan bisnis keluarga, yang mencakup:
*Bisnis Keluarga: Banyak karakter yang terlibat dalam usaha dagang yang diwariskan turun-temurun.
*Perdagangan: Aktivitas jual beli dan keterampilan negosiasi sebagai bagian integral dari kehidupan ekonomi.
*Kerajinan: Beberapa karakter mungkin terlibat dalam usaha kerajinan atau produksi barang khas komunitas mereka.
6. Â Sistem Religi
Sistem religi dalam novel ini melibatkan kepercayaan dan praktik spiritual dari komunitas Tionghoa:
*Penghormatan Leluhur: Praktik penghormatan kepada leluhur dan dewa-dewi.
*Perayaan Keagamaan: Perayaan Imlek dan festival lainnya yang memiliki makna spiritual.
*Feng Shui: Penggunaan prinsip feng shui dalam tata letak rumah dan tempat usaha untuk mendatangkan keberuntungan.
7. Â Sistem Kesenian
Kesenian dalam novel ini mencakup berbagai bentuk seni dan budaya:
*Festival: Perayaan Imlek dengan tarian naga, barongsai, dan pertunjukan seni lainnya.
*Seni Visual: Seni kaligrafi dan lukisan khas Tionghoa yang mungkin dihias di rumah-rumah atau tempat usaha.
*Musik dan Tari: Musik tradisional Tionghoa dan tarian yang dipertunjukkan dalam acara-acara penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H