Mungkin setiap warga Indonesia bertanya-tanya, apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara jema'at Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor dengan umat Islam? Hal ini pertama kali muncul ketika masyarakat mengetahui, bahwa Izin Mendirikan Bangunan atau IMB Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor bukan merupakan izin mendirikan tempat ibadah melainkan hanya izin mendirikan bangunan biasa. Lebih lagi, ketika gelombang protes mulai terjadi, setidaknya ditemukan lebih-kurang 40 tanda tangan palsu yang mendukung tetap diberikannya izin pendirian Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin.
Namun, dibalik ini semua terdapat keanehan yang berbau politik. Mengapa demikian? konflik ini pertama kali muncul tidak lama setelah rushuffle kabinet Indonesia bersatu, setelah terpilihnya MENHUKAM yang baru dan juga parawakil menteri, merupakan tamparan besar serta tugas beratbagi pemerintah Indonesia. Belum lagi pemberian izin mendirikan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin sempat disetujui oleh WaliKota Bogor Diani Budiarto. Sekarang secara resmi jema'at Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin mencabut dukungan kepada Wali Kota terpilih tersebut. padahal kurang dari satu tahun lagi masa jabatan pasangan Diani-Ru'yat akan habis, hal ini terkesan mencoreng nama baik pemerintahan yang dipimpin oleh Diani-Ru'yat serta menjatuhkan nama Diani di Pilkada yang akan datang.
Di sis lain pemkot bogor menaggapinya dengan lebih lanjut. Pemkot Bogor mengatakan, Pemkot Bogor sangat serius untuk menyediakan tempat ibadah untuk jemaat GKI Yasmin tersebut, supaya ibadahnya tertib dan nyaman. "Sampai-sampai kami telah menyewa tempat untuk jemaat beribadah di tempat yang nyaman dan sejuk, namun jemaat tidak mau mengikuti perintah Walikota Bogor. Malah para jemaah lebih memilih beribadah di trotoar," ujarnya. setidaknya pemkot kota Bogor sudah menganggarkan 3,5 Miliar untuk pemindahan GKI Yasmin. Dana yang terlalu besar untuk menagani masalah yang seharusnya bisa terselesaikan tanpa ada konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H