Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengekspresikan Sosio Emosional, Perlukah Bimbingan?

20 September 2021   16:37 Diperbarui: 20 September 2021   17:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, mengajari anak tentang perasaan sedini mungkin dapat mengajari mereka untuk mengatur emosi yang dapat memengaruhi pada setiap pilihan yang mereka buat.Anak-anak yang memahami emosinya cenderung tidak bertindak dengan menggunakan amarah, agresi, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri. Selain itu, mengajari anak tentang emosi akan membantunya menjadi kuat secara mental. Berikut adalah beberapa cara untuk mengajari anak tentang perasaan dan emosi

 1. Beri Nama pada Setiap Perasaan Mereka. Cara ini dapat dilakukan dengan memberi tahu mereka nama pada setiap perasaan dasar seperti bahagia, marah, sedih, dan takut. Salah satu contoh yang bisa dilakukan adalah dengan mendiskusikan berbagai perasaan tokoh yang ada dalam suatu cerita buku atau film. 

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan “Menurutmu, bagaimana perasaannya saat ini?”. Kemudian dilanjutkan diskusi tentang berbagai perasaan yang mungkin dialami oleh karakter tersebut. Dengan menggunakan cara tadi, selain mengenalkan nama-nama perasaan. Juga dapat mengajarkan empati anak terhadap perasaan orang lain.

2. Bicara Tentang Perasaan. Tunjukkanlah bagaimana cara menggunakan kata-kata perasaan dalam kosa kata sehari-hari. Contohkan bagaimana cara mengekspresikan perasaan. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menanyakan “Bagaimana perasaan kamu hari ini?”. Yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait berbagai hal yang bisa memengaruhi perasaan anak anda.

3. Ajarkan Strategi Mengatasi Dengan mengajarkan strategi mengatasi dapat meningkatkan keterampilan manajemen amarah, sehingga dapat menyelesaikan berbagai konflik dengan damai. Contohnya dengan mengajarkan cara untuk mengatasi berbagai perasaan sedih. Dengan begitu dapat mencegah tindakan agresif atau perilaku mencari perhatian.

4. Penguatan Positif Beri apresiasi ketika anak dapat mengatur perasaan. Contohnya ketika anak memberi tahu bahwa dirinya sedang marah,sedih, atau bahagia.

5. Ajarkan Secara Berlanjut Terus lakukan penguatan emosi anak sepanjang masa kanak-kanaknya termasuk saat sudah beranjak remaja. Hal tersebut dapat membuatnya lebih mengerti dan dapat mengatur emosinya secara lebih lanjut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun