Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain sebagai Awal Belajar dan Pembelajaran Anak Usia Dini

1 Oktober 2020   00:33 Diperbarui: 1 Oktober 2020   00:40 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditanya apakah belajar itu ? maka jawabannya yang kita dapatkan tentu sangat beragam . Hal yang demikian itu terutama berakar pada kenyatan bahwa yang disebut belajar adalah bermacam-macam . seperti misalnya, mendapatkan perbendaharaan baru, menghafal syair, menghafal nyanyian, menulis, dan sebagainya. 

Namun oleh para ahli disimpulkan bahwa belajar adalah hal yang membawa perubahan (dalam arti bevioral changes,aktual maupun potensial) , dan perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan tentu saja terjadi karena usaha.  

Pada umumnya proses belajar dan pembelajaran berlangsung sejak manusia menginjak usia dini (anak-anak), Sebab anak dalam tumbuh kembangnya melewati "periode sensitive" yang merupakan masa awal untuk belajar. 

Periode dan kesempatan seperti ini tentu tidak akan datang kedua kalinya,selama periode sensitive anak menjadi peka atau mudah terstimulasi oleh aspek-aspek yang berada dilingkungannya.

Montessori dalam seldin (2007:15)  mengatakan bahwa masa ini merupakan kesempatan terbatas . 

Berbeda dengan belajar, pembelajaran merupakan  pengembangan kurikulum secara konkret yang berupa seperangkat rencana dalam melakukan / melaksanakan kegiatan belajar dengan penyediaan lingkungan, misalnya. 

Unsur utama  dalam pembelajaran khususnya anak usia dini harusnya sarat dengan aktivitas bermain yang merupakan salah satu metode pembelajaran, dengan mengutamakan program adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan beraktifitas, sedangkan orang dewasa seperti guru dan orang tua sebagai fasilitator saat anak membutuhkan bantuan / menghadapi suatu masalah. 

Tujuan utama pembelajaran tersebut adalah mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh, serta terjadi komunikasi interaktif . Untuk mencapai tujuan, maka diperlukan strategi  pembelajaran bagi anak usia dini dan mengacu pada : 

1. Mengarah / sesuai dengan rentang usia anak

2. Materi yang diberikan harus sesuai karakeristik dan kebutuhan perkembangan anak 

3. Menggunakan metode yang bervariasi, supaya menarik dan menyenangkan

4. Media / lingkungan bermain haruslah aman dan menimbulkan ketertarikan , Sebab lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran 

5. Mengevaluasi yang terbaik dari hasil partisipan.

Fungsi pembelajaran dengan metode bermain ini yaitu : Untuk mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki anak, Menumbuhkan rasa semangat belajar walaupun hanya dengan metode bermain,mengenalkan peraturan dan disiplin pada anak.

Berbagai teori dalam belajar terkait dengan  penekanan terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh potensi yang dibawa sejak lahir, potensiitu kemungkinan merupakan kemauan umum. 

Seseorang secara genetis telah lahir dan memiliki suatu organ yang disebut integelensi yang bersumber dari kedua belahan otaknya,  kedua belahan itu dalam pembelajaran berfungsi sebagai keseimbangan, aspek nalar, logis, dan kreatif.

Sedangkan teori belajar menurut visi behaviorisme yang agak radikal adalah yang terjadi karena stimulus dan respon yang bersifat mekanis. Berbeda dengan behaviorisme , menurut teori kontruktivisme yang merupakan salah satu pandangan psikologi kognitif bahwa belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri (Bootzin,1996) , setelah dipahami dicernakan, dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang.

 Artinya bahwa belajar tidak hanya karena proses kemantangan dari dalam , namun juga melalu pengalaman yang diperolehnya secara eksistensial. Aktualisasi diri yang berawal dari tergeraknya potensi dari dalam adalah permulaan manusia belajar mencapai realisasi diri secara optimal. 

Faktor utama yang mempengaruhi preses belajar / pembelajaran , ialah dua mekanisme akomodasi dan asimilasi, akomodasi adalah perubahan respon  terhadap tuntutan lingkugan yang mencakup perkembangan baru dari perkembangan yang sudah ada , Sedangkan asimilasi adalah proses transfer atau memberi respon terhadap stimulus. Adapula faktor lain yang juga mempengaruhi : 

Kebutuhan psikologi 

Secara umum dapat diketahui bahwa dalam belajar dan berkembang anak perlu dipenuhi kebutuhan baik primer,sandang pangan papan perhatian dan kasih sayang ,serta penghargaan dalam dirinya yang juga merupakan peluang dalam mengaktualisasikan dirinya.  Pemenuhan kebutuhan ini selain tergantung dari orang tua,juga lingkungannya/ cara berinteraksi. 

Emosi dan Motivasi

Kita ketahui semua bahwa proses belajar dan pembelajaran tidak hanya dipengaruhi hal kognitif namun juga non kognitif seperti emosi dan motivasi kepribadian,. 

Lagi lagi lingkungan sebab motivasi / emosi ini juga tidak jauh dari pengaruh sekitarnya yang membimbing dan membentuk perkembangannya yang terkait dengan motivasi emosi, dengan faktor-faktor tersebut yang berbeda tiap anak, tak heran bila proses belajar dan pembelajaran anak berlangsung secara berbeda,dan menimbulkan adanya penunjang dan penghambat dalam belajar.

 Agar belajar dan pembelajaran yang dihadapi anak dari berbagai perbedaan faktor bisa diatasi atau dipermudah , digunakan lah teori / metode bermain didalanmnya, Sebab bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bisa menimbulkan kepuasan pada diri anak, diharapkan melalui bermain dapat memberikan kesempatan anak bereksplorasi,  memberikan berkreasi , dan tanpa sadar mereka juga sudah memulai belajar, Pada saat itu pula mereka telah melakukakan proses pembelajaran yang hampir semua aspek perkembangan anak dapat terstimulasi dan berkembang dengan baik, termasuk didalamnya juga ada perkembagan kreativitas, Mereka juga dapat mengambil kesempatan untuk belajar tebtabg dirinya, keluarga dan lingkungan dengan bermain. 

Namun tetap pembelajaran yang dilakukan ditiap tiap penyedia / penyelenggara harus didasarkan pada : 

 1. Proses kegiatan belajar bagi anak usia dini yang menggunakan metode bermain

2. Proses kegiatan pembelajaran dilakukan di lingkungan yang bersih, inofatif dan kondusif , baik didalam / diluar ruangan agar anak anak nyaman dalam proses belajarnya

3. Proses kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan tematik dan terpadu (instrumennya)

4. Proses ini juga dilakukan dngan pengarahan pada pengembangan potensi pengembangan dan kecerdasan menyeluruh, dan tetap sesuai dengan teori kaidah belajar / pembelajaran.

SUMBER : BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN ( Drs. Sumadi suryabrata, B.A.,M.A) , JURNAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun