Kalau ditanya apakah belajar itu ? maka jawabannya yang kita dapatkan tentu sangat beragam . Hal yang demikian itu terutama berakar pada kenyatan bahwa yang disebut belajar adalah bermacam-macam . seperti misalnya, mendapatkan perbendaharaan baru, menghafal syair, menghafal nyanyian, menulis, dan sebagainya.
Namun oleh para ahli disimpulkan bahwa belajar adalah hal yang membawa perubahan (dalam arti bevioral changes,aktual maupun potensial) , dan perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan tentu saja terjadi karena usaha.
Pada umumnya proses belajar dan pembelajaran berlangsung sejak manusia menginjak usia dini (anak-anak), Sebab anak dalam tumbuh kembangnya melewati "periode sensitive" yang merupakan masa awal untuk belajar.
Periode dan kesempatan seperti ini tentu tidak akan datang kedua kalinya,selama periode sensitive anak menjadi peka atau mudah terstimulasi oleh aspek-aspek yang berada dilingkungannya.
Montessori dalam seldin (2007:15) mengatakan bahwa masa ini merupakan kesempatan terbatas .
Berbeda dengan belajar, pembelajaran merupakan pengembangan kurikulum secara konkret yang berupa seperangkat rencana dalam melakukan / melaksanakan kegiatan belajar dengan penyediaan lingkungan, misalnya.
Unsur utama dalam pembelajaran khususnya anak usia dini harusnya sarat dengan aktivitas bermain yang merupakan salah satu metode pembelajaran, dengan mengutamakan program adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan beraktifitas, sedangkan orang dewasa seperti guru dan orang tua sebagai fasilitator saat anak membutuhkan bantuan / menghadapi suatu masalah.
Tujuan utama pembelajaran tersebut adalah mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh, serta terjadi komunikasi interaktif . Untuk mencapai tujuan, maka diperlukan strategi pembelajaran bagi anak usia dini dan mengacu pada :
1. Mengarah / sesuai dengan rentang usia anak
2. Materi yang diberikan harus sesuai karakeristik dan kebutuhan perkembangan anak
3. Menggunakan metode yang bervariasi, supaya menarik dan menyenangkan