Mohon tunggu...
shofwah hilya
shofwah hilya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

Observer

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Sarasehan Nasional Pancasila Hadirkan Calon Gubernur Jawa Timur Untuk Wujudkan Pilkada 2024 yang Demokratis dan Berintegritas

6 November 2024   19:07 Diperbarui: 6 November 2024   19:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Malang, 05 November 2024 --   Dalam rangka menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pancasila (UPT Lapasila) Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Sarasehan Nasional Pancasila bertema "Menyongsong Pilkada Jawa Timur 2024 yang Demokratis, Berintegritas dan Anti Money Politic". Acara yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Malang ini menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan Pilkada Jatim 2024 dengan narasumber utama, yaitu Lukmanul Khakim dari pasangan calon (paslon) 01, Gus Hans dari paslon 03, Ketua Bawaslu Jawa Timur A. Warits, dan Kepala UPT Lapasila UM Dr. Akhirul Aminulloh, S. Sos, M. Si.

Acara diawali dengan pidato pengantar dari Ketua Bawaslu Jawa Timur, A. Warits, yang menekankan pentingnya memandang rakyat sebagai bagian dari bangsa yang setara, bukan sebagai "barang dagangan" dalam politik. "Jika rakyat yang punya hak suara namun dipandang tidak lebih dari barang dagangan, maka secara tidak langsung, memperlakukan masyarakat secara tidak setara. Untuk menciptakan perubahan, dibutuhkan kontribusi mahasiswa yang memandang rakyat dengan hak suara sebagai bagian integral dari bangsa yang berdaulat", tegas Warits.

Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M. Pd, juga turut memberikan sambutan, menekankan pentingnya komitmen dalam menjalankan pemerintahan. "Suatu negara akan menjadi beradab, ketika penyelenggara negaranya memiliki komitmen" ucapnya.

Dalam sesi utama, para paslon menegaskan komitmen mereka terhadap prinsip anti-politik uang. Lukmanul Khakim dari paslon 01 menegaskan komitmennya, "Kami akan pastikan bahwa tidak ada money politic, dan jika terbukti ditemukan adanya money politic, kami siap untuk tidak dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur". Senada dengan hal tersebut, Gus Hans dari paslon 03 juga menambahkan, "Negeri ini akan semakin buruk jika mempraktekkan money politic", menyoroti dampak negatif dari politik uang terhadap kualitas demokrasi. 

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara audiens dan narasumber, di mana peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan langsung terkait tema besar acara serta menyampaikan harapan mereka terhadap Pilkada Jawa Timur 2024 yang bebas dari praktik-praktik yang merusak nilai-nilai demokrasi.

Sarasehan Nasional Pancasila ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya mewujudkan Pilkada Jawa Timur 2024 yang jujur,  bersih, demokratis, berintegritas, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kehormatan hak suara rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun