Mohon tunggu...
Shofwa Fathina
Shofwa Fathina Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Magister Akuntansi Angkatan 40 Universitas Mercubuana Tugas Mata Kuliah Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak Nama Mahasiswa : Shofwa Fathina NIM : 55521120001

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 15 Pajak Internasional: Tax Haven Country dan Transfer Pricing

28 Juni 2023   08:09 Diperbarui: 28 Juni 2023   09:01 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasan Perusahaan Memilih Negara Tax Haven adalah untuk meminimalkan kendala
besarnya pajak yang dikenakan.

Misalnya fungsi Tax Haven (meminimalkan/maksima pajak) dua fase adalah:

Soal 2 ;dokpri
Soal 2 ;dokpri

Tentukan nilai Langrange Multiplier kesamaan dan ketidaksamaan Tax Haven perbandingan tersebut.

Menentukan fungsi Lagrange :

Fungsi Lagrange Soal 2 ;dokpri
Fungsi Lagrange Soal 2 ;dokpri

Setelah menghitung untuk mencari nilai x1, x2, a, dan 2 yang memenuhi kondisi gradient L sama dengan 0, diperoleh nilai Lagrange multiplier 1=2 dan 2=1.


Buatlah interprestasi anda pada hitungan tersebut sebanyak 230 kata.

Interpretasi atas perhitungan multiplier Lagrange pada soal kedua tersebut yakni nilai minimum yang mungkin pada negara tax haven yaitu 1 dan nilai maksimalnya adalah 2. Nilai tersbeut mencerminkan bahwa negara tax haven memiliki kemungkinan yang rendah untuk memberikan manfaat penghematan pajak yang signifikan. Nilai maksimal yang mungkin diberikan hanya berada di angka 2 sehingga negara tax haven mungkin memiliki cukup banyak kendala yang dihadapi untuk memberikan penghematan pajak yang maksimal sebagaimana yang diharapkan perusahaan.

Selanjutnya, kendala-kendala baik yang muncul dari negara tax haven maupun dari internal perusahaan nampaknya cukup banyak dari persamaan tersebut. Perusahaan dapat memilih untuk meminimalkan kendala internal dan berkompromi dengan kendala yang berasal dari negara tax haven. Rekayasa tersebut dapat dilakukan apabila perusahaan yakin bahwa negara tax haven yang dimaksud telah benar-benar sesuai dengan tujuan optimasi pajak perusahaan. Sebab, barangkali nilai optimum 2 merupakan negara tax haven yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Hal tersebut tentu diputuskan dengan mempertimbangkan negara tax haven lain yang mungkin. Hal ini bermula dari pemikiran bahwa negara tax haven yang berpotensi memberikan penghematan pajak yang optimum belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.

Perusahaan dapat juga mengabaikan negara tax haven dengan skor optimum nilai 2 dan mencari negara tax haven lain yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan jika faktor-faktor lain juga sesuai dan tidak memberikan perbedaan yang signifikan dari segi biaya. Akan tetapi, sebaliknya justru harus memberikan penghematan yang signifikan dari segi perpajakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun