Mohon tunggu...
Shofiyyah ms
Shofiyyah ms Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lifelong learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lestarikan Budaya Indonesia dengan Bercerita

16 Desember 2023   21:24 Diperbarui: 16 Desember 2023   21:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ravi Sharma on Unsplash

Pasar konsumen media kreatif tidak main-main besarnya. Kesuksesan sebuah cerita yang dikemas dengan bagus, baik dalam bentuk film, series, komik, maupun novel, dan bentuk-bentuk lain, dapat berdampak besar pada banyak sektor, mulai dari fashion, makanan, wisata, ekonomi, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bercerita (storytelling) memiliki pengaruh signifikan dalam masyarkat.

Jaszi (2009) memaparkan beberapa kekhawatiran dalam keberlangsungan kebudayaan di Indonesia, yakni sulitnya menghubungkan budaya dengan masyarakat, tantangan dalam menjaga transfer pengetahuan antar generasi, kurangnya perhatian atau pengakuan, dan risiko pemalsuan, penyelewengan melalui reproduksi, atau distribusi tanpa izin, dan ancaman klaim asing atas warisan budaya Indonesia.

Di sini, cerita dapat menjadi solusi dalam hambatan melestarikan budaya Indonesia. Masalah-masalah tersebut dapat disiasati dengan mengenalkan budaya-budaya Indonesia secara luas dan mencari peluang dalam menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai salah satu kebudayaan populer.

Jika ditelusuri lebih dalam, sebenarnya kebudayaan Indonesia menyimpan banyak potensi yang dapat menggaet para penikmat cerita, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Misalnya mitos-mitos tentang hantu Indonesia atau keunikan praktik perdukunan di Indonesia yang dapat diolah menjadi plot cerita anti-mainstream. Tak harus selalu cerita horor, plot tentang mitos dan takhayul dapat dipadukan dengan genre aksi fantasi atau bahkan romantis.

Contoh sukses dari perpaduan kebudayaan lokal dalam cerita adalah anime Your Name dari Jepang dan drama My Girlfriend is Gumiho dari Korea yang sukses menyita perhatian global dan membuka jendela untuk lebih mempelajari kebudayaan negara tersebut.

Selain plot mengenai mitos dan hantu, plot tentang kerajaan, ritual kebudayaan, makanan, sejarah, tata-krama, pahlawan super, dan keunikan lain yang ada di Indonesia juga dapat dijadikan cerita dengan khas tersendiri yang dapat memberikan kesegaran dalam cerita populer yang biasanya beredar.

Sebenarnya, tidak sedikit industri kreatif yang mencoba mengambil ide besar kebudayaan lokal di Indonesia sebagai plot utama dalam ceritanya, tetapi tidak jarang karya tersebut sepi peminat. Hal ini dapat disebabkan karena eksekusi yang kurang mendukung, plot yang kurang matang, dan masyarakat yang masih skeptis terhadap cerita-cerita buatan lokal.

Biasanya masyarakat kurang tertarik dengan film lokal karena cerita yang kurang matang, akting yang kurang baik, dan aktor pemeran yang kurang variatif. Sedangkan komik lokal seringkali terkalahkan dengan ketenaran komik lain dan kurangnya marketing dan Novel lokal seringkali ditinggalkan karena kurangnya minat baca di Indonesia.

Dengan banyaknya potensi melestarikan budaya yang dapat dihasilkan dari cerita, maka perlu digencarkan program yang dapat menumbuhkan bibit-bibit penulis yang berkualitas. Selain itu, masyarakat harus dikenalkan dengan berbagai bentuk dan variasi cerita agar dapat menumbuhkan minat untuk membaca, menulis, dan menciptakan karya yang dapat melestarikan budaya.

***

RUJUKAN:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun