Mohon tunggu...
Shofiya Zahira Kanahaya Suzano
Shofiya Zahira Kanahaya Suzano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka Travelling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harmoni dalam Kegelapan di Hutan Suaka Alam

31 Maret 2024   16:15 Diperbarui: 31 Maret 2024   16:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putra menggelengkan kepala. "Tidak, ini terdengar seperti suara manusia. Aku harus pergi dan memeriksanya."

Tanpa menunggu lagi, Putra melompat menjauh, meninggalkan Emerson dan Winston yang terpaku di tempatnya.

"Haruskah kita mengikutinya?" tanya Winston, tetapi Emerson hanya menggelengkan kepalanya.

"Kita harus tetap di sini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Emerson sambil menatap ke kejauhan.

Dalam kegelapan yang semakin dalam, Putra bergerak cepat melewati semak-semak dan pohon-pohon besar. Dia tiba di tepi hutan, di mana cahaya bulan menerangi jalan setapak yang terbentang di depannya.

Di sana, dia melihat sekelompok manusia yang membawa obor dan peralatan lainnya. Mereka berjalan dengan hati-hati, sesekali berhenti untuk mendengarkan suara alam di sekitar mereka.

"Maaf, apa yang sedang kalian lakukan di sini?" tanya Putra, muncul dari balik semak-semak.

Manusia-manusia itu terkejut melihat kijang yang berbicara. Namun, mereka segera sadar bahwa Putra adalah raja hutan di wilayah ini.

"Kami adalah para peneliti yang sedang melakukan studi tentang kehidupan di hutan ini," jawab seorang dari mereka, seorang ilmuwan muda bernama Servia.

Putra mengangguk mengerti. "Aku menghargai upaya kalian untuk memahami kehidupan di sini. Namun, tolong berhati-hati dan jangan ganggu ketenangan hutan ini."

Maya tersenyum. "Tentu saja, kami akan melakukannya. Terima kasih, Putra."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun