Â
    Outfit atau gaya berpakaian menjadi hal yang sangat penting bagi generasi muda masa sekarang. Dengan majunya teknologi, menjadikan informasi yang ada di seluruh dunia mudah diserap oleh generasi muda, salah satunya yaitu tren fashion. Tren fashion yang banyak digandrungi saat ini yaitu tren fashion seperti Amerika dan Korea Selatan. Gaya pakaian yang sering diikuti yaitu gaya berpakaian artis atau orang-orang yang terkenal di media sosial maupun di kalangan anak muda. Tidak sedikit dari generasi muda yang rela membeli pakaian-pakaian mahal dari merek terkenal. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi memenuhi kepuasan pribadi atau untuk mengikuti idola mereka.
    Menurut beberapa generasi muda, outfit yang digunakan setiap orang sangat mempengaruhi rasa kepercayaan diri. Pengaruh outfit pada kepercayaan diri tiap orang berbeda-beda. Rasa kepercayaan diri tersebut mungkin dapat muncul dari seberapa terkenal merek atau mahalnya pakaian yang dipakai, seberapa bagus model dari pakaian tersebut, dan lain sebagainya. Outfit tidak hanya berguna dalam meingkatkan kepercayaan diri, namun hal tersebut juga dijadikan sebagai self-branding bagi generasi muda pada saat ini. Setiap orang ingin dikenal sebagai orang yang berkarakter salah satunya dari apa yang mereka kenakan setiap harinya. Dalam hal pertemanan, seseorang juga dilihat dari segi penampilannya. Gaya berpakaian kita sangat menentukan seperti apa lingkup pertemanan kita, apabila gaya berpakaian kita tidak cukup menarik dalam lingkungan sosial kita, maka bisa saja kita dipandang sebelah mata.
     Banyak dari generasi muda yang memaksakan kemampuan ekonominya demi mengikuti tren fashion terbaru saat ini. Hal itu dilakukan karena mereka tidak ingin tertinggal dengan kalangan sebayanya yang mungkin sudah memiliki atau mengikuti tren fashion terbaru yang sedang digandrungi. Sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang patut untuk dipermasalahkan apabila kita mampu memenuhi kepuasan terhadap fashion tersebut dengan usaha kita sendiri. Namun, jika keinginan untuk memenuhi kepuasan untuk mengikuti tren fashion tersebut sudah membebani finansial kita maupun orang tua, maka sebaiknya hal tersebut tidak kita lakukan.
    Keinginan untuk mengikuti tren fashion tidak hanya  berdampak pada aspek finansial generasi muda, namun hal tersebut juga menumbuhkan sikap konsumtif yang tinggi. Selain itu, dengan bergantinya tren fashion dengan cepat dapat menimbulkan kerugian terhadap lingkungan dikarenakan industri tekstil yang tidak ramah lingkungan. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa industri tekstil menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan dikarenakan proses produksi dan juga limbah yang dihasilkannya.
    Ada alternatif  yang dapat dilakukan untuk tampil modis namun tanpa membeli pakaian baru dan tentu dampaknya tidak merusak lingkungan. Cara yang pertama yaitu mix n match atau memadupadankan pakaian yang kita punya. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu kita ketahui untuk memadupadankan pakaian yang kita punya.
1. Memahami Color Wheel
Memahami tentang Color Wheel atau bisa disebut dengan roda warna merupakan hal yang cukup penting. Color Wheel akan membantu kita dalam mengoordinasikan warna pakaian yang dapat membuat penampilan kita lebih menarik dipandang mata. Misalnya warna merah, kuning, biru lebih baik jika dipasangkan dengan warna netral seperti putih, hitam, atau warna aapun kombinasi dari putih dan hitam.
2. Melakukan Tes Ombre
Ombre biasanya dilihat dari penggunaan warna dan corak yang bergerak dari yang terang ke yang gelap.
3. Jangan berlebihan dalam mengenakan pakaian bermotif.
Pakaian bermotif biasanya merupakan kombinasi dari satu atau lebih warna, yang membuatnya menjadi lebih ramai ketika digunakan. Agar terlihat bagus saat dipakai, kita dapat memadupadankan dengan baju yang polos and berwarna netral.
4. Sesuaikan dengan warna kulit
Kita dapat menyocokkan warna pakaian dengan warna kulit kita dengan cara mengetahui undertone kita. Undertone dibagi menjadi dua, yaitu cold undertone dan warm undertone. Jika kamu memiliki warna kulit dengan cold undertone, kamu cocok mengenakan pakaian dengan warna seperti biru, abu-abu, hijau, dan warna cerah lainnya. Jika kamu memiliki warna kulit warm undertone kamu bisa memakai warna seperti coklat, emas, koral, madu dan warna lainnya yang terlihat hangat ketika dipakai.
     Alternatif yang dapat dilakukan selain mix and match yaitu dengan melakukan thrifting atau membeli baju bekas. Thrifting dapat menjadi solusi untuk generasi muda yang gemar berbelanja baju tanpa perlu khawatir akan pengeluaran yang berlebihan. Kita dapat mendapatkan baju merek-merek terkenal dengan harga yang cukup murah. Selain karena harganya yang jauh lebih murah dari harga di toko atau di mall, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah fashion. Thrifting juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan sustainable fashion atau slow fashion.
     Suistainable fashion merupakan sebuah gerakan yang mendukung produksi fashion yang mengedepankan  fashion ramah lingkungan. Sedangkan slow fashion merupakan gerakan yang mengajak kita untuk membeli pakaian dengan mengutamakan bahan pakaian yang berkualitas dan tahan lama, sehingga kita tidak perlu membeli pakaian berkali-kali, keculai untuk hal yang penting. Dengan melakukan thrifting atau membeli baju bekas, generasi muda tanpa sadar sudah ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Sama halnya dengan baju-baju kita yang sudah tidak terpakai, kita dapat mendonasikannya kepada yang membutuhkan terutama untuk pakaian yang masih layak pakai.
    Sebagai generasi muda yang cerdas di era globalisasi ini, baiknya kita berlaku bijak dalam mengonsumsi atau mengikuti tren fashion yang ada. Memang suatu hal bagus jika kita dapat berpenampilan menarik, namun alangkah baiknya kita tetap mengedepankan kebutuhan yang menjadi proiritas utama kita, jangan sampai kita memaksakan kemampuan ekonomi kita demi memenuhi kepuasan kita terhadap tren fashion yang sedang terjadi saat ini. Baiknya juga kita tetap mengedepankan  dampaknya terhadap lingkungan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H