Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang disusun dalam bentuk satuan-satuan seperti kata, frasa, klausa dan kalimat, yang diungkapkan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi, bahasa yang digunakan adalah bahasa ibu. Bahasa ibu di Indonesia tentunya sangatlah beragam karena Indonesia memiliki beragam suku dan budaya, bahasa ibu tersebut bisa bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa dan lain sebagainya tergantung bagaimana ibunya. Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan manusia, bahasa membuat komunikasi dan hubungan lebih mudah. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan media penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang atau beberapa orang lainnya.
Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai alat komunikasi dan bahasa pemersatu bangsa. Sebagaimana tertuang dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928: "Kami putra-putri Indonesia akan memelihara bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Artinya, kita sebagai generasi harus mampu memelihara bangsa kita sendiri. Adanya peran tersebut tertulis dalam UUD No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa bahasa pengantar pendidikan nasional adalah bahasa Indonesia. Pada era globalisasi seperti saat ini anak-anak cenderung lebih menyukai bahasa-bahasa asing dibandingkan bahasa negaranya sendiri, sehingga minat mereka terhadap pelajaran bahasa Indonesia rendah karena dianggap membosankan.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kendala dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, yaitu masih adanya ketidaksesuaian antara keterampilan guru dengan bidang ilmu yang diajarkan.Â
Ada juga beberapa sekolah yang mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia diluar bidang studi bahasa, misalnya dari bidang agama, olahraga, hukum, sejarah dan lain sebagainya, maka permasalahan guru bahasa Indonesia tidak hanya soal kuantitas saja tetapi kualitas, agar pemahaman anak terhadap materi semakin tinggi karena guru yang sesuai dengan bidangnya. Maka peranan guru sangatlah penting dalam menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia.Â
Guru haruslah keatif dan inovatif agar murid tidak mudah merasa bosan, karena kebanyakan guru sekolah dasar menggunakan metode ceramah saja dalam mengajar, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh karena mereka hanya duduk mendengarkan penjelasan materi dari guru.
Pada era digital seperti saat ini yang dimana segala sesuatu bisa dengan mudah diakses dengan handphone, laptop, komputer dan alat-alat digital lainnya. Maka guru seharusnya bisa lebih kreatif lagi dalam mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Apakah Anda pernah mandapatkan nilai Bahasa Indonesia yang kurang memuaskan? Mungkin hal tersebut terjadi dikarenakan siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran tersebut, karena metode pembelajarannya yang kurang menyenangkan sehingga materi yang diserap oleh siswa kurang maksimal. Maka dari itu, buatlah pembelajaran bahasa Indonesia di kelas lebih menarik. Berikut beberapa tips yang dapat digunakan dan caranya:
1. Metode Bermain peran
Model bermain peran yaitu pembelajaran yang memaksa siswanya untuk memainkan karakter dengan mendalami karakter, mulai dari mimik wajah, bahasa tubuh dan juga eskpresi. Caranya yaitu dengan membuat drama singkat antar siswa di kelas, sehingga dengan adanya metode ini siswa akan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya sekedar teori saja.
2. Metode wawancara
Dalam pelajaran bahasa Indonesia tentunya memiliki berbagai jenis keterampilan, salah satunya adalah komunikasi atau berbicara. Caranya dengan meminta siswa untuk berpasangan, satu siswa sebagai penanya dan satu siswa lagi menjawab pertanyaan. Atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan narasumber di luar sekolah.
3. Metode Pemecahan Masalah
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan salah satu dari model pembelajaran inovatif berbasis masalah. PBL merupakan strategi pembelajaran dimana siswa bekerja sama menyelesaikan soal, merefleksikan pengalamannya, dan mendiskusikan cara menyelesaikan soal. Dengan adanya metode tersebut siswa akan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah. Caranya bisa dengan mengungkapkan pendapatnya dengan nmenggunakan bahasa Indonesia atau membuat sebuah naskah pidato.
4. Metode Permainan
Bermain adalah cara bagi anak-anak untuk belajar tentang dunia, mereka dapat menemukan pengalaman berharga dalam hidup melalui bermain. Melalui proses bermain, sebagian besar keterampilan dan kemampuan anak dilatih. Oleh karena itu, guru harus mampu menyusun pembelajaran di kelas dalam bentuk permainan. Salah satu cara efektif yang dapat dilajukan oleh guru ketika mengajar agara murid tidak mudah bosan adalah dengan membuat permainan yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Caranya dengan memainkan kuis dengan pertanyaan yang dimunculkan di layar sehingga murid lainnya bisa melihat, kemudian guru memberikan skor atas jawaban siswa. Dengan begitu siswa menjadi lebih berusaha untuk menjawab dan pembelajaran berjalan dengan menyenangkan tidak pasif.
5. Metode Pembelajaran di Luar Kelas
Ketika pembelajaran sesekali guru mengajak siswa untuk belajar di luar mengamati langsung, tidak hanya sekedar teori sehingga mereka lebih mudah memahami materi. Caranya, ketika ada tugas menulis puisi siswa ke luar kelas mencari inspirasi untuk puisi yang akan ditulisnya. Guru hanya sebagai fasilitator atau pengawas, siswa tidak hanya diberikan materi ataupun soal-soal tetapi mereka mempraktikkan langsung materi pelajaran tersebut.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan suatu format pengajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu permasalahan, yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis dan perlu dibahas dan diselesaikan bersama. Dalam metode diskusi bisa menggunakan dua cara, antara siswa dengan siswa atau guru dengan siswa. Adanya metode tersebut siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Wiratno, T., & Santosa, R. (2014). Bahasa, fungsi bahasa, dan konteks sosial. Modul Pengantar Linguistik Umum, 1-19.
Devianty, R. (2017). Peran bahasa Indonesia dan bahasa Daerah dalam pendidikan karakter. Ijtimaiyah: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2), 79-101.
Puspidalia, Y. S. (2012). Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Mi/Sd Dan Alternatif Pemecahannya. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 10(1), 121-134.
Krissandi, A. D. S., Widharyanto, B., & Dewi, R. P. (2018). Pembelajaran bahasa indonesia untuk sd. Bekasi: Media Maxima.
Irwan, I. (2018). Penerapan Metode Diskusi dalam Peningkatan Minat Belajar. IQRO: Journal of Islamic Education, 1(1), 43-54.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H