Mohon tunggu...
Shofi Rahayu
Shofi Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Juara

3 Desember 2017   10:12 Diperbarui: 3 Desember 2017   10:20 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tugas kita hidup didunia ini adalah menjadi khlaifah. Kita diberikan oleh Allah satu kali kesempatan hidup. Tugas kita adalah bagaimana kita bisa berikhtiar dengan belajar, berkarya, dan beramal seoptimal mungkin. Sehingga saat kita meninggal dunia, kita bisa tersenyum, karena karya kita bermanfaat bagi orang lain, mensejahterakan keluarga kita, masyarakat, dan ummat.

Dakwah

Dakwah? Hmm... kok kayaknya berat banget kedengerannya , ya? Terbayang pasti tuh urusannya dengan ceramah, jenggot, kopyah,baju koko, sarung, dan jilbab. Well, nggak salah-salah amat sih.. Cuma nggak lengkap penilaiannya.

Kini arus informasi makin sulit dikontrol. Internet telah mampu memberitakan nuansa budaya baru yang beragam. Ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan, namun tak jarang merugikan. Akibatnya, lunturlah nilai ajaran islam dikalangan kaum muslimin tak bisa dihindari. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja muslim. Kita bisa saksikan, banyak teman remaja kita yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban barat seperti  budaya mesum, seks bebas, ngumbar aurat, narkoba, dan bearagam kriminalitas. Hasinya? Ah, semoga kita bukan remaja yang hanya bisa ngelus dada.

Remaja muslim, remaja dakwah. Harapan kita, semoga dakwah menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian islam kita. Dengan dakwah mari kita lawan propaganda kembali. Perang pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran dan budaya islam. Ya, kita memang selalu "ditakdirkan" untuk melawan kebathilan dan kejahatan. Kitalah mujahid muda dengan menjadikan sekolah sebagai tempat dakwah bagi kawan-kawan kita yang terjebak dalam dosa diusianya yang masih belia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun