Mohon tunggu...
Shofi Rahayu
Shofi Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kiat Menjadi Mahasiswa yang Siap Terjun dalam Masyarakat

22 November 2017   17:52 Diperbarui: 22 November 2017   18:47 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah mahasiswa itu? Mahasiswa adalah agen of change dan agen control social.

Mengapa mahasiswa? Mengapa mahasiswa harus mempunyai sikap kritis, peduli, dan haus akan informasi pengetahuan? Karena sikap ini merupakan jiwa atau ruh yang harus didasari dan dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam setiap aktivitas yang dilakukan serta sebagai dorongan dan motivasi untuk terus memberikan kontribusi untuk kejayaan bangsa dan Negara.

Nah, oleh karena itu, setiap mahasiswa harus memiliki 3 sifat yang akan membentuk diri seorang mahasiswa menjadi seorang yang siap terjun didalam masyarakat untuk membawa Indonesia menjadi Negara dan bangsa yang baik.

1. Kritis

Maksudnya adalah bahwa setiap mahasiswa itu dirinya dituntut untuk peka dan peduli dengan keadaan sekitarnya. Bisa menjadi seorang yang kritis adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang mahasiswa. Akan tetapi, untuk menjadi pribadi yang kritis apa yang harus kita lakukan? Bagaimana cara kita membangun sikap tersebut? Beberapa hal dibawah ini yang  bisa menumbuhkan sikap kritis mahasiswa, diantaranya:

*Peka terhadap sekitar

Perlu diketahui, bahwasanya mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai pola pikir kritis. Jika mahasiswa peka terhadap  hal-hal yang ada disekelilingnya, maka ia akan mempunyai semangat dan keinginan yang tinggi untuk berubah. Akan tetapi, perubahan ini tergantung dari mahasiswanya sendiri, bagaimana mereka mengaplikasikannya? Jadi, sebagai seorang mahasiswa kita harus berusaha untuk lebih peka dan peduli, karena tidak selamanya diam itu emas. Bisa jadi selama kita diam, banyak saudara kita yang terdzalimi dan tersakiti. Oleh karena itu, saatnya kita sebagai mahasiswa harrus lebih peka dan peuli. Perlu kita ketahui, bahwa peka dan peduli itu akan menghasilkan solusi terhadap permasalahan yang ada disekitar kita.

* Perluasan pengetahuan

Jika kita mengajukan sebuah pertanyaan, tapi kita tidak tahu dengan apa yang kita tanyakan, maka akan menjadi sebuah bahan tertawaan. Oleh karena itu, kita harus memperluas  wawasan dan pengetahuan kita. Tidak hanya pengetahuan akademik saja tetapi juga pengetahuan non akademik.

* Control social

Selain sebagai agen of change mahasiswa juga sebagai agen of control social. Terkadang masyarakat lebih terpengaruh oleh kegiatan mahasiswa, karena mahasiswa adalah sebagai control social. Jadi, mahasiswa harus berperan aktif dalam pengaruh social.

* Tumbuh rasa tanggung jawab

Nah, selain memiliki sikap kritis, mahasiswa juga harus mengimbanginya dengan memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Betapa memalukannya, jika sikap kritis yang dimiliki oleh setiap mahasiswa hanya sekedar omongan saja tanpa ada tanggung jawab yang bisa mendasari perbuatannya.

2. Kreatif

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap permasalahan yang ada selalu mengikuti perkembangan zaman  yang selalu beda tiap periodenya masing-masing. Layaknya waktu yang terus berjalan tanpa henti dan dunia yang terus berputar tanpa menunggu siapapun. Permasalahan yang ada semakin beragam, kompleks, dan inovatif. Oleh karena itu, mahasiswa harus menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. Karena sebagai seseorang yang berjiwa muda, kita diharapkan untuk memiliki pemikiran-pemikiran yang baru, ide-ide inovatif, dan aksi yang penuh warna. Kreatif dan inovatif adalah dua kunci agar semua permasalahan yang ada dapatdiselesaikan dengan solusi yang berwarna tanpa tergerus oleh waktu. Sehingga aksi yang ada pun bisa mengatasi sebuah masalah dengan cara yang bersahabat dengan masyarakat. 

3. Konstruktif

Nah, setelah kritis dan kreatif, hendaknya solusi yang dibuat adalah solusi yang yang bisa membangun tidak hanya sekedar menjatuhkan dan menyalahkan pihak lain.  Jika terjadi sebuah perselisihan, hendaknya diselesaikan secara kekeluargaan, saling membangun, merangkul bahu dan berpegangan tangan demi nasib Indonesia kedepannya. Disini mahasiswa tidak hanya membangun kelompok pribadi, akan tetapi juga membangun masyarakat dan Indonesia yang kita cintai ini. Bagaimana kita membangunnya? Kita harus membabgun dari berbagai sisi yakni mulai dari sisi keagamaan, ekonomi, social, politik, iptek, dll. Dan juga membangun dengan asas kekeluargaan dengan kesejahteraan, ikhlas, tanpa pamrih, dan dilakukan dengan sepenuh hati.

 Oleh karena itu, sebagai mahasiswa marilah kita lipatkan lengan baju, tegakkan kepala, kokohkan pijakan, satukan visi, serta langkah dan tekad untuk membangun Indonesia yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun