Mohon tunggu...
Shofi nur hayati
Shofi nur hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Sejarah Identitas Nasional

10 November 2022   18:55 Diperbarui: 10 November 2022   19:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk negara Indonesia disepakati menjadi negara tunggal, namun pada kenyataannya  Indonesia berubah bentuk negara menjadi federasi pada masa RIS (Indonesia Serikat). Perubahan bentuk negara itu akibat KMB (Meja Bundar). Namun, konversi negara bagian ke federalisme menciptakan perselisihan dan menyebabkan pemberontakan seperti pemberontakan Andy Aziz, APRA dan RMS.  

Aturan RIS karena itu hanya berlaku dari 27 Desember 1949 sampai pengembalian terakhir mereka ke bentuk seragam pada 17 Agustus 1950. Bentuk negara serikat pada masa RIS kurang dari satu tahun menunjukkan bahwa negara Indonesia tidak sesuai dengan bentuk negara. Seperti yang sudah saya tulis, kesesuaian identitas nasional itu penting.  Hal ini disebabkan inkonsistensi dalam identitas nasional, yang dapat menyebabkan pemerintahan yang tidak setara dan perpecahan di dalam negara.  

Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa identitas nasional adalah fondasi yang di atasnya suatu bangsa didirikan. Identitas nasional Indonesia telah ada sejak Indonesia merdeka dan memiliki sejarah yang panjang.  Menurunnya jati diri bangsa di era globalisasi ini sangat disesalkan.  

Muncul apa yang disebut individualisme, suatu sikap yang lebih mementingkan kepentingan sendiri dan menganggap diri sendiri lebih penting daripada orang lain. Individualisme ini dapat mereduksi sikap gotong royong dan kekeluargaan yang merupakan contoh nyata dari nilai-nilai Pancasila. Contoh individualisme adalah kurangnya interaksi sosial antar individu. 

Saat ini, kebanyakan orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat perangkat mereka daripada berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka.  Selain individualisme, kemerosotan identitas nasional juga dapat disebabkan oleh westernisasi. Menurut KBBI, Westernisasi adalah pemujaan Barat yang berlebihan. Bahkan ada yang menganggap budaya Indonesia kuno. Contoh budaya yang sedang menurun di Indonesia adalah sopan santun. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa anak-anak zaman sekarang kurang ajar dan memiliki perilaku yang buruk.

Identitas nasional menjadi penting karena merupakan ciri atau identitas suatu negara. Tanpa identitas nasional, suatu negara dapat kehilangan identitasnya dan menimbulkan banyak masalah dalam negara tersebut. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita harus menjaga karakter bangsa Indonesia kita.   Solusi yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi individualisme adalah dengan tidak terlalu mementingkan diri sendiri dan lebih peduli terhadap orang lain. 

Jangan sampai kemajuan teknologi yang ada memaksa Anda untuk bermain gadget lebih dari berinteraksi dengan orang-orang di sekitar Anda. Sebaliknya, kita menggunakan kemajuan teknologi untuk meningkatkan interaksi sosial kita dengan orang-orang di sekitar kita dan mereka yang mungkin jauh. Interaksi sosial tidak hanya penting untuk menjaga identitas bangsa, tetapi manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun