Mohon tunggu...
shofihanahanifah
shofihanahanifah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Metode Ilmu Kalam, Bagaimana Filsafat Islam Menjawab Pertanyaan tentang Eksistensi Tuhan?

2 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun ilmu Kalam lebih mengutamakan akal dan filsafat, wahyu juga digunakan sebagai sumber penting dalam membuktikan eksistensi Tuhan. Wahyu dalam bentuk kitab suci, terutama Al-Qur'an, dianggap sebagai sumber utama yang mengungkapkan pengetahuan tentang Tuhan. Al-Qur'an tidak hanya menjelaskan sifat-sifat Tuhan, tetapi juga mendorong manusia untuk merenung tentang ciptaan-Nya dan melihat bukti-bukti keberadaan-Nya dalam alam semesta.

Dalam banyak ayat, Al-Qur'an mengajak umat manusia untuk memperhatikan alam sebagai tanda-tanda kekuasaan Tuhan. Misalnya, dalam Surah Ar-Rum (30:48), Al-Qur'an mengajak umat manusia untuk menyaksikan bagaimana Tuhan mengatur hujan dan pertumbuhan tanaman sebagai bukti dari kekuasaan-Nya. Hal ini digunakan oleh para ahli Kalam untuk memperkuat argumen rasional dengan wahyu.

5. Perdebatan dalam Ilmu Kalam tentang Eksistensi Tuhan

Ilmu Kalam juga dipenuhi dengan perdebatan antara berbagai aliran dalam Islam, seperti Mu'tazilah dan Asy'ariyah. Mu'tazilah, yang mengutamakan pendekatan rasional, berpendapat bahwa akal manusia mampu membuktikan eksistensi Tuhan secara independen tanpa wahyu. Menurut mereka, Tuhan adalah penyebab pertama dari segala sesuatu, dan akal manusia dapat memahami hal ini tanpa memerlukan wahyu.

Di sisi lain, Asy'ariyah berpendapat bahwa akal manusia terbatas dan tidak bisa sepenuhnya memahami hakikat Tuhan. Mereka lebih mengutamakan wahyu dan dalil-dalil agama sebagai sumber utama untuk memahami Tuhan, meskipun mereka juga tidak menolak penggunaan akal untuk menguatkan keyakinan tersebut.

Kesimpulan

Metode ilmu Kalam dalam membuktikan eksistensi Tuhan adalah perpaduan antara akal, wahyu, dan filsafat. Para ahli Kalam menggunakan berbagai argumen rasional seperti kosmologis, ontologis, dan teleologis untuk menunjukkan bahwa Tuhan adalah penyebab pertama dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Selain itu, wahyu dalam bentuk Al-Qur'an juga memainkan peran penting dalam memperkuat argumen tersebut. Dalam hal ini, ilmu Kalam berfungsi tidak hanya sebagai ilmu teologi yang menjawab pertanyaan tentang eksistensi Tuhan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempertahankan keyakinan teologis dalam tradisi Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun