Rowosari, Semarang (27/10/2022)- Laut merupakan bagian terbesar yang menyusun Tanah Air Indonesia ini dimana 2/3 wilayahnya berupa lautan. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan panjang mencapai 99.083 km setelah Kanada dengan panjang mencapai 202.080 km. Walaupun begitu, garis pantai bisa berubah kapan saja karena terdapat faktor alam, seperti abrasi atau faktor buatan, seperti adanya aktivitas manusia (pengerukan dan lain sebagainya). Dampak buruk yang dapat terjadi akibat peristiwa tersebut ialah berkurangnya/hilangnya tanah pantai. Apabila dibiarkan terus menerus, dataran akan tenggelam oleh air laut. Oleh karena itu, penting akan dilakukannya pencegahan serta pengamanan garis pantai baik dilakukan secara alami dengan mengembangkan ekosistem pantai maupun secara buatan dengan memasang pemecah gelombang.
Ilmu kelautan merupakan salah satu cabang ilmu bumi yang mempelajari tentang lautan. Ekosistem pantai mencangkup dalam  salah satu hal yang dipelajari di ilmu kelautan. Adapun ekosistem tersebut adalah mangrove, lamun dan karang. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling membutuhkan.
Program pengenalan ekosistem laut untuk kebaikan masa depan ini dilakukan di SDN 02 Rowosari yang mana secara geografi, Rowosari terletak cukup jauh dari laut dan sebagian besar siswa kelas 6 yang menjadi target program belum pernah ke laut. Oleh karena itu, program ini ditujukan agar saat siswa bermain ke pantai atau laut, mereka mengetahui sedikit pengetahuan dari ekosistem pantai yang pernah dijelaskan oleh mahasiswa KKN yang pernah berkunjung ke sekolah mereka. Program ini sendiri dilakukan dengan cara memaparkan materi dengan PPT dan LCD yang difasilitasi oleh pihak sekolah. Materi yang dipaparkan adalah tentang 3 ekosistem pantai, yakni mangrove, lamun dan karang. Pengenalan sederhana tentang apa itu mangrove, lamun dan karang yang disuguhi dengan gambar masing-masing ekosistem tersebut. Fungsi dan manfaat dari ketiganya, dampak yang akan terjadi ketika ekosistem tersebut rusak/hilang dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut serta dijelaskan pula bagaimana ketiganya bisa menjadi satu kesatuan yang sangat penting untuk keberlanjutan di masa depan.
Siswa kelas 6 SDN 02 Rowosari terlihat cukup antusias dalam memperhatikan materi yang disampaikan, dan ketika diberikan pertanyaan seputar materi tersebut mereka bisa menjawabnya dengan benar. Terakhir, sebelum perpisahan mahasiswa memberikan kenang-kenangan berupa poster yang berisikan materi singkat yang telah dipaparkan sebelumnya sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang telah disampaikan.
Tidak lupa pula, Kami sangat berterima kasih kepada pihak SDN 02 Rowosari yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa KKNT untuk mengajar sehingga kegiatan program dapat berjalan dengan baik dan lancar. Harapannya siswa dapat membagi ilmu tersebut ke teman-teman lainnya dan ketika berkunjung ke pantai atau laut, mereka sudah mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Penulis : Shofie Rahmah Chairani Akhmad - Ilmu Kelautan/FPIK
DPL : Prof. Widowati, S.Si. M.Si.
Lokasi : Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang