Tanggung jawab merupakan kewajiban yang perlu dilaksanakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai kedamaian, ketentraman, dan kedisiplinan terhadap tindakan dan perbuatan. Tanggung jawab juga merupakan hak yang perlu dipertahankan oleh setiap individu agar selalu mempertahankan tanggung jawab tersebut menjadi milik pribadi. Siswa kelas X, XI, dan XII Â Madrasah Aliyah Negeri Gresik sudah memasuki masa remaja. Maka ketika kemampuan kognitif mereka mencapai kematangan, kebanyakan anak remaja mulai memikirkan tentang apa yang diharapkan dan melakukan kritik terhadap masyarakat mereka, orang tua mereka, dan bahkan terhadap kekurangan diri mereka sendiri.
Sikap tanggung jawab belajar tersebut dapat dicirikan seperti, melakukan tugas belajar dengan rutin tanpa harus diberi tahu, dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya, tidak menyalahkan orang lain dalam belajar, mampu menentukan pilihan kegiatan belajar dari beberapa alternatif, melakukan tugas sendiri dengan senang hati, bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, mempunyai minat yang kuat untuk menekuni belajar, menghormati dan menghargai aturan di sekolah, dapat berkonsentrasi dalam belajar, dan memiliki rasa bertanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah .
Dengan ini dari banyak nya wawancara maupun survey langsung terhadap beberapa siswa dan guru memaparkan bahwa adanya tunjangan belajar seperti Ekstrakurikuler di sekolah sangatlah membantu menambah rasa tanggung jawab terhadap tiap-tiap individu Siswa. Seperti pandangan beberapa siswa di MAN 1 Gresik yang sempat saya wawancarai mengatakan bahwa dengan adanya berbagai Ekstrakurikuler dapat melatih me-Manage waktu dikarna kan MAN 1 Gresik telah menerapkan sekolah Full-Day.
Dari beberapa guru yang saya temui juga mengucapkan bahwa dengan adanya Ekstrakurikuler ini siswa/i menjadi lebih bertanggungjawab dalam hal individu maupun berkelompok karna semua ekstrakurikuler mengharuskan mereka untuk menjalin ke akraban satu sama lain di dalamnya. Serta beberapa kendala dalam hal ini telah disebutkan yakni tergantung pada tiap-tiap individu siswa. Terkadang ada yang susah untuk diajak masuk kedalam ekstra, terkadang juga ada beberapa siswa yang malu/enggan menunjukkan dirinya.
Dalam hal ini, sekolah tetap memberikan dorongan untuk bisa mengembangkan bakat maupun minat mereka melalui Ekstrakurikuler tersebut. Jadi menurut saya Tanggungjawab Ekstrakurikuler ini bukan hanya meningkatkan Tanggungjawab Bapak/Ibu  Guru pendidik di MAN 1 Gresik saja tapi juga dapat meningkatkan rasa Tanggung jawab para siswa dalam hal individu maupun sosial.
D.Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode induksi beban di MAN 1 Gresik melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas, guru UKS, dan pimpinan sekolah, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data mengikuti metode Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan inferensi, serta menggunakan triangulasi untuk memastikan keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan enam poin penting:
1.Kesadaran Tanggung Jawab: Guru dan pengelola sekolah menyadari tanggung jawab siswa.
2.Peran Guru sebagai Wali: Guru berperan aktif dalam menanamkan rasa tanggung jawab kepada siswa.
3.Lingkungan Kelas Demokratis: Guru menciptakan suasana kelas yang mendukung partisipasi aktif siswa.
4.Integrasi Nilai dalam Kurikulum: Tanggung jawab diajarkan melalui kurikulum yang terstruktur.
5.Pembelajaran Kooperatif: Metode pembelajaran kooperatif digunakan untuk menanamkan nilai tanggung jawab.
6.Budaya Positif Sekolah: Sekolah telah berhasil menciptakan budaya positif yang mendorong tanggung jawab di kalangan siswa.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa hubungan antara guru dan siswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Tanggung jawab tidak hanya menjadi beban, tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pendidikan yang mendukung perkembangan karakter dan akademik siswa. Dengan demikian, kolaborasi antara guru dan siswa sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
-, Rustam, and Kamaruzzaman -. "MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROYEKSI." Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling 2, no. 2 (September 19, 2016). https://i-rpp.com/index.php/jptbk/article/view/576.
"Ayat Al-Quran Tentang Tanggung Jawab Dan Penjelasannya." Accessed November 19, 2024. https://www.idntimes.com/life/inspiration/cynthia-nanda/ayat-al-quran-tentang-tanggung-jawab-dan-penjelasannya.
Diana, Putri Kachlatid. "Implementasi Program Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa: Studi Multisitus Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Gresik Dan Madrasah Aliyah Negeri 2 Gresik." Undergraduate, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2022. http://digilib.uinsa.ac.id/57815/.
Miramur Permata Sari , Fitriah Hayati, dan Fitriani. "ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KHAIRANI ACEH BESAR" 3 (April 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H