Belakangan ini, dunia kuliner di Yogyakarta dihebohkan oleh sebuah kontroversi yang melibatkan salah satu toko roti lokal. Toko roti tersebut diduga telah melakukan plagiarism terhadap konsep dan desain dari sebuah toko terkenal di Melbourne, Australia. Kasus ini menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan pecinta kuliner, pelaku bisnis, hingga masyarakat.
Kasus ini bermula ketika sebuah roti baru dibuka di Yogyakarta tepatnya di daerah Babarsari. Toko roti ini bernama Circles Bakery, diketahui belum lama berdiri dan menarik banyak pengunjung karena desain interiornya yang unik dan berbagai pilihan roti serta kue yang mengunggah selera. Namun, tidak lama setelah pembukaannya, beberapa pengunjung yang pernah tinggal atau berlibur di Melbourne merasa familiar dengan ide toko tersebut. Mereka mulai menyadari adanya kemiripan yang mencolok antara toko roti di Yogyakarta ini mirip dengan salah satu toko roti terkenal di Melbourne yang bernama Publique Bakery.
Publique Bakery sendiri diketahui telah berdiri sekitar lebih dari 10 tahun. Pengalaman dalam pembuatan roti, croissant, muffin, baguette, dan lain-lain menghasilkan perpaduan sempurna antara rasa, tekstur, dan juga tradisi. Hal inilah yang membuat toko roti Publique Bakery menjadi toko roti Prancis lokal di Melbourne yang banyak diminati oleh masyarakat, serta para wisatawan dari mancanegara. Banyaknya target pasar inilah yang membuat Publique Bakery terdapat di tiga lokasi sekaligus.
Kemiripan yang Mencolok
Desain interior: desain Circles Bakery memiliki nuansa yang sangat mirip dengan Publique Bakery, mulai dari tata letak furniture, warna dinding, hingga dekorasi ruangan.
Menu dan produk: menu yang ditawarkan di toko roti Yogyakarta ini juga hampir identic dengan toko roti di Melbourne, termasuk beberapa kreasi unik yang menjadi ciri khas toko roti yang berasal dari Australia tersebut.
Branding dan packaging: branding dan kemasan produk di Circles Bakery juga menampilkan desain yang sangat mirip dengan yang ada di Melbourne, menimbulkan kesan dan persepsi bahwa toko roti tersebut meniru secara langsung.
Netizen juga mengamati logo di photo profile Instagram keduanya, terlihat sama, dengan latar belakang bewarna hijau, tulisan kuning gold, dan dengan ornamen padi menambah keyakinan masyarakat bahwa Circles Bakery benar-benar melakukan tindakan plagiarisme.
Berita tentang dugaan plagiarism ini dengan cepat menyebar di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari publik. Banyak yang menyayangkan tindakan ini dan menilai bahwa toko roti di Yogyakarta seharusnya bisa lebih kreatif dan mampu menciptakan ide atau gagasan yang orisinil dalam mengembangkan konsep usahanya. Kasus plagiat ini menimbulkan berbagai respon ramai di salah satu platform media sosial, yakni X. "Itu bukan plagiat namanya, kopi-pasta." @DaddyMinusSugar. Akun @Dionysuss01 juga ikur menanggapi di kolom komentar, "Dikira plagiatin negara lain gabakal keciduk kali, wkwkwk."
Publique Bakery sendiri menuliskan pernyataan terkait kontroversi ini. Pihak bakery menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengizinkan outlet Circles Bakerry untuk menyalin ide dan desain mereka. "Kami tidak pernah mengizinkan Anda menyalin seluruh konsep dan desain kami. Mulai dari setiap sentuhan desain hingga setiap kue dan roti, kami bekerja keras untuk itu dalam waktu yang lama, dan anda hanya menyalinnya. Betapa mudahnya menjalankan bisnis. Tetapi apakah Anda tidak bisa menyalin kualitas produk kami juga? Kenapa tidak? Anda seharusnya merasa malu," tulis akun Instagram @publiquebakery di sebuah kolom komentar. Mereka juga mengakhiri kalimat pernyataan tersebut dengan sindiran halus, "Jangan lupa memeriksa Instagram kami, karena kami akan meluncurkan produk baru yang bisa Anda salin juga. Semoga sukses dengan bisnis Anda."
Sampai saat ini, pihak Circles Bakery belum memberikan klarifikasi apapun terkait masalah ini. Terlihat akun Instagram pun dibatasi dan juga mematikan kolom komentar. Namun, meskipun kontroversi ini dianggap negatif dan mulai tersebar luas dikalangan masyarakat, pengunjung terus berdatangan untuk mencoba rasa dari kue dan roti yang dijual Circles Bakery serta menikmati suasana dan arsitektur yang memanjakan mata. Toko roti ini juga menawarkan berbagai menu kopi yang membuat para pengunjung semakin nyaman untuk nongki bersama teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H