Takdir seorang laki-laki adalah menjadi kepala bagi keluarganya. Dua Hati Biru menayangkan sikap Bima yang mulai sadar akan tugasnya. Menafkahi istri dan anak merupakan kewajiban yang tidak bisa ia tolak. Pada awalnya, berat bagi Bima untuk mengurus Adam seorang diri tanpa sang istri, namun setelah Dara kembali ke Indonesia ia merasa keluarga kecilnya kembali utuh walaupun ada scene dimana Adam masih belum bisa menerima kehadiran Dara sebagai seorang ibu.
Pesan selanjutnya, film ini mengedukasi bahwa pernikahan bukanlah hal yang mudah. Apalagi pernikahan yang terjadi setelah 'kecelakaan'. 2 orang harus menikah dalam usia muda dikarenakan kecerobohan yang mereka perbuat. Padahal umur mereka masih bisa digunakan untuk mengejar cita-cita, ataupun bersenang-senang menimba ilmu.Â
Menikah bukan hanya tentang keromantisan semata, melainkan tentang bagaimana menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi didalam rumah tangga, seperti jika terjadi kriris ekonomi, kesalah pahaman kecil yang bisa menjadi besar, dan lain-lain.
Respon positif banyak dijumpai di beberapa platform media sosial, seperti X, YouTube, ataupun tiktok. Mereka mengatakan tidak sabar untuk melihat akting dari para pemain dan siap mengambil pelajaran yang ada pada film tersebut. Namun, tak sedikit pula kritik pedas yang dilontarkan netizen, seperti "Bima istrinya baru lagi." "Ah, kenapa yang meranin Dara ganti sih? Kan chemistry nya jadi kurang dapat" Kebanyakan mereka berkomentar mengapa peran Dara digantikan oleh Nurra Datau.
Apapun bentuk komentar netizen, jangan pernah meremehkan buku hanya dari sampulnya. Film ini akan tayang pada 17 April mendatang dan menjadi tontonan yang dinantikan masyarakat Indonesia setelah lebaran. Saksikan di bioskop kesayangan anda, dan pesan yang tersirat pada film tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H