Mohon tunggu...
shofiatus sadiyah
shofiatus sadiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelatihan Batik Shibori dan Furoshiki di Balai RW 11 Semolowaru Kota Surabaya

4 Juni 2024   11:02 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:17 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PelatihanShiboridanFuroshiki

Pada era globalisasi ini, pengembangan keterampilan lokal menjadi salah satu kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di tengah arus modernisasi, pelestarian budaya lokal melalui keterampilan tradisional juga menjadi sangat penting. Pelatihan Batik Shibori dan Furoshiki di Semolowaru RW 11, Sukolilo, Surabaya yang diadakan oleh mahasiswa KKN Non Reguler 2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memiliki berbagai tujuan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Kedua pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknik-teknik baru dalam seni dan kerajinan, tetapi juga untuk memberdayakan komunitas lokal dengan keterampilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.


Pelatihan Batik Shibori: Melestarikan dan Modernisasi Seni Tradisional 

Batik Shibori adalah teknik pewarnaan kain yang berasal dari Jepang, yang menggabungkan seni lipat, ikat, dan celup untuk menciptakan pola yang unik dan indah. Meskipun teknik ini berasal dari Jepang, ia memiliki relevansi yang kuat dengan tradisi batik Indonesia. Pelatihan yang diadakan pada 26 Mei 2024 ini memberikan kesempatan kepada ibu-ibu PKK untuk belajar teknik baru yang dapat diaplikasikan dalam karya batik mereka.

PembuatanShibori
PembuatanShibori

Dengan mempelajari Shibori, para peserta tidak hanya memperkaya keterampilan mereka tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dalam produk batik lokal. Keterampilan ini dapat digunakan untuk membuat produk yang lebih variatif dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota komunitas, membangun kerjasama, dan saling berbagi ilmu.

HasilPelatihanShibori
HasilPelatihanShibori

Pelatihan Furoshiki: Solusi Kreatif untuk Pengemasan Ramah Lingkungan

PelatihanFuroshiki
PelatihanFuroshiki

Furoshiki adalah seni membungkus barang dengan kain yang juga berasal dari Jepang. Teknik ini menawarkan solusi pengemasan yang ramah lingkungan dan multifungsi. Pelatihan Furoshiki yang dilaksanakan pada 2 Juni 2024 dengan narasumber Ibu Dra. Eva Amalijah M.Pd selaku Dosen Program Studi Sastra Jepang dan Kei Katsuki Sense (Native Jepang) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sekaligus menambah keterampilan baru yang bermanfaat.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai cara untuk membungkus barang dengan kain yang dapat digunakan kembali, seperti membungkus hadiah, membawa belanjaan, atau bahkan sebagai aksesoris fashion. Dengan menguasai keterampilan Furoshiki, ibu-ibu PKK dapat mengajarkan kembali ilmu ini kepada keluarga dan tetangga, memperluas dampak positif dari pelatihan ini.

Pemberdayaan dan Dampak Ekonomi

Kedua pelatihan ini, batik Shibori dan Furoshiki, bukan hanya tentang belajar keterampilan baru, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi. Dengan keterampilan yang diperoleh, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna dapat membuat produk-produk unik yang memiliki nilai jual tinggi. Produk batik Shibori yang unik dan produk Furoshiki yang ramah lingkungan dapat menarik perhatian pasar lokal dan bahkan internasional, membuka peluang untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Selain itu, pelatihan ini juga mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan ekonomi kreatif. Dengan memberikan pelatihan keterampilan yang bermanfaat, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna di Semolowaru RW 11 dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian keluarga dan komunitas.

Kesimpulan

Pelatihan batik Shibori dan Furoshiki di Semolowaru RW 11, Sukolilo, Surabaya, merupakan langkah strategis dalam mengembangkan keterampilan dan memberdayakan komunitas lokal. Melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna tidak hanya belajar teknik-teknik baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan keterampilan dan kreativitas, masyarakat lokal dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan akar budaya mereka.

Penulis: Shofiatus Sa'diyah, Resti Wanda Lian Putri, Barokah Novianto Jayanata

Mahasiswa KKN Non Reguler 2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Dosen Pembina Lapangan: Dona Rahayu Sugiharti, SS., M.Hum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun