Mohon tunggu...
Shofi Asfika
Shofi Asfika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa- Universitas PGRI Semarang Prodi PGSD

Memiliki hobi untuk belajar hal baru terutama di bidang penulisan. Termasuk pemula dan masih harus berlatih. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat..aamiin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Belano, Program Inovatif Merdeka Belajar Berbasis Literasi Digital di Era Society 5.0

5 November 2022   00:07 Diperbarui: 5 November 2022   01:05 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan teknologi digital berkembang dan mengalami percepatan yang luar biasa terutama dalam dunia pendidikan. Disinilah masyarakat terbiasa menggunakan alat digital untuk menggantikan data dan informasi yang mereka butuhkan untuk mengakses.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk menyediakan konten  bermoral dan edukatif, membuat kebijakan tentang penyalahgunaan media sosial salah satunya UU ITE, mengadakan pelatihan media pembelajaran berbasis digital untuk guru, mencanangkan program Smart Village, dan meluncurkan program Merdeka Belajar untuk menggali potensi siswa dan guru salah satunya melalui literasi digital. 

Namun, pada kenyataannya literasi digital, inovasi pembelajaran, antusias siswa belajar melalui teknologi terutama melalui media sosial masih belum berjalan optimal. Oleh sebab itu, diperlukannya kerja sama dari berbagai pihak. Beberapa pihak yang potensial untuk dilibatkan dalam mendukung program ini adalah guru, siswa, dan masyarakat.

Menurut Kusumah (2012) bahwa guru tidak hanya mampu berbagi ilmu, tetapi juga mendidik dan menyejahterakan siswa Indonesia, serta guru berkewajiban membekali siswa dengan literasi digital. Hal ini untuk memungkinkan mereka belajar secara mandiri menggunakan teknologi. Sedangkan siswa adalah orang yang didik dan diberi bimbingan oleh guru dalam semua muatan termasuk literasi digital. 

Jika siswa memiliki kemampuan literasi digital yang kuat maka mereka akan dapat secara mandiri mengeksplorasi pengetahuan mereka di bidangnya. Siswa diharapkan menjadi knowledge creation (kreatif untuk menciptakan sesuatu) berupa prinsip, layanan, metode, teori, produk, ide atau gagasan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

Guru dan siswa adalah sepasang manusia yang ikut andil dalam proses pendidikan dan bermasyarakat madani. Dalam masyarakat, seorang guru harus memiliki keterampilan sosial yang baik yang menjadi tauladan bagi masyarakat dan seluruh siswa. Siswa juga memiliki peran strategis sebagai pemimpin perubahan dan generasi penerus. Siswa merupakan pelajar terdidik yang menjadi landasan dan harapan masyarakat untuk masa depan. 

Kemudian menurut Prasetyo dan Irwansyah (2020) menyatakan bahwa masyarakat merupakan  sekelompok manusia yang melakukan interaksi sebagai makhluk sosial yang memiliki kepentingan atau kebutuhan yang sama.

 Siswa, guru dan masyarakat ideal untuk menjadi sasaran pada program pendidikan digital dalam meningkatkan literasi digital di era society 5.0. Salah satu program inovatif untuk mendukung program pemerintah dalam mendukung literasi digital ini adalah program Belano (Belajar Asyik Zaman Now).

Belano atau Belajar Asyik Zaman Now adalah program inovatif Merdeka Belajar berbasis literasi digital dalam memanfaatkan tetknologi digital maupun media sosial yang tepat. Tujuan utama dari program ini, yaitu untuk mengoptimalkan potensi dan inovasi guru, menggunakan konsep Merdeka Belajar dan memanfaatkan media sosial dengan bijak sebagai sarana pembelajaran interaktif, mengasyikan, dan bermakna bagi siswa. 

Kemudian untuk mengembangkan dan mengoptimalkan gerakan digitalisasi pada sekolah dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Portal Rumah Belajar, TVRI, dan Radio Siaran RRI. Selain tujuan utama, terdapat tujuan umum dari program Belano, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas  masyarakat dalam memanfaatkan aplikasi/website layanan publik untuk keberhasilan program literasi digital yang sedang didorong oleh pemerintah saat ini.

 Haerana dan Riskasari (2022) mengemukakan bahwa keterampilan literasi digital merupakan keterampilan pokok dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini dan mengoptimalkan pengetahuan masyarakat mengenai teknologi agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan cermat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun