Mohon tunggu...
shofiana aprinaputeri
shofiana aprinaputeri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa S1 Manajemen

Shofiana Aprina Puteri Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Islam sultanAgung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karya Ilmiah Tentang Menghadapi Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Pemalang

5 Januari 2022   15:40 Diperbarui: 5 Januari 2022   15:55 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                            Shofiana Aprina Puteri

BAB I

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG

  • Ekonomi merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu negara. Jika perekonomian di negara tersebut berkembang pesat, maka dapat dipastikan negara tersebut adalah negara maju dan rakyatnya hidup sejahtera. Sebaliknya, jika perekonomian di negara tersebut tidak berkembang atau mengalami stagnasi, maka tingkat pengangguran dan kemiskinan di negara tersebut cukup tinggi.

  • Indonesia adalah negara berkembang, sehingga perlu peningkatan ekonomi yang lebih baik lagi untuk dapat menjadi negara maju. Sementara itu, berbagai masalah pun muncul, seperti kemiskinan dan pengangguran. Catatan Organisasi Buruh Nasional (ILO) menyebutkan, bahwa jumlah pengangguran di negara-negara berkembang jauh lebih tinggi daripada di negara-negara berkembang.hal ini dapat dimengerti karena industrialisasi yang digalakkan di negara-negara berkembang umumnya tidak disertai dengan kesiapan tenaga kerjanya. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah merupakan salah satu penyebab kurangnya daya serap lapangan kerja di samping tingkat pembentukan modal nasional yang rendah. Akibatnya, jumlah pengangguran terus meningkat dan menyebabkan kemiskinan.

  •       Pemalang adalah salah satu kabupaten yang saat ini mengalami kemiskinan Ekstrem semenjak adanya pandemi covid 19. Ada beberapa indikator yang menybabkan kemiskinan ini.

  • RUMUSAN MASALAH
  • Berdasarkan latar belakang diatas,daat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

  • Apa saja Indikator terjadi nya kemiskinan di Kabupaten Pemalang
  • Cara pemerintah menghadapi kemiskinan di Kabupaten Pemalang
  • TUJUAN PENULISAN
  • Menilai perekonomiandi Kabupaten Pemalang
  • Mengannalisis dampak kemiskinan di Kabupaten Pemalang
  • MANFAAT PENULISAN
  • Dapat menambah wawasan penulis terhadap pembangunan Ekonomi di Indonesia.
  • Sebagai bahan referensi pembaca.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  • INDIKATOR KEMISKINAN DI KABUPATEN PEMALANG

  • Kabupaten Pemalang menjadi salah satu lima kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang ekstrem. Empat kabupaten/kota lainnya yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem adalah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Kebumen.

  • Dilansir dari Pemalangkab.bps.go.id, Sabtu (2/10/2021), jumlah penduduk kategori miskin di Kabupaten Pemalang pada 2020 sebesar 209.003 jiwa atau setara dengan 16,02 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Pemalang. Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar lebih dari delapan  ribu jiwa dari tahun 2019, yaitu 200.067 jiwa.
  • Dalam mengukur indikator kemiskinan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
  • Sementara itu, dari data indikator garis kemiskinan yang ditunjukan dalam bentuk nilai pendapatan kapita per bulan masyarakat miskin di Kabupaten Pemalang pada 2020 berada pada jumlah rata-rata sebesar Rp389.209 per bulan. Angka ini adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan atau Garis Kemiskinan (GK) yang disertakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari

  • Dari jumlah penduduk miskin yang ada di Kabupaten Pemalang pada 2020 dibagi dalam dua indeks, yaitu Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Untuk nilai dari P1 memiliki nilai 2,86, sedangkan P2 memiliki nilai 0,68. Nilai Garis Kemiskinan (GK) di Kabupaten Pemalang mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir, namun jumlah presentase penduduk miskin mengalami naik turun.

  • Naiknya jumlah kemiskinan ini membuat Dinas Sosial Kabupaten Pemalang terus melakukan pendataan. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pemalang, Supadi mengatakan dalam upaya menekan angka kemiskinan, hal yang dilakukan selain pendataan penduduk miskin adalah pemberian bantuan.
  • UPAYA PEMERINTAH DALAM MENEKAN KEMISKINAN EKSTREM DI KABUPATEN PEMALANG

  • Dinas Sosial Kabupaten Pemalang menggunakan metode pendataan dari Kementrian Sosial (Kemensos) yang sudah disahkan baru-baru ini. Dari pendataan itu, di tahun 2021 ini, jumlah kemiskinan di Kabupaten Pemalang sudah bertambah di angka 183.000 lebih.

  • Sementara itu, dilansir dari laman Instagram @pemalang.update, Pemerintah Provinsi dalam hal ini telah menyiapkan skema pengentasan, termasuk diantaranya memetakan hingga level terendah untuk mengambil langkah percepatan dalam tiga bulan kedepan.

  • Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sesuai dengan petunjuk dari Wapres, pemetaan hingga level terendah itu melalui pengerucutan dengan melakukan verifikasi dan validasi data. Validitas data tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemensos untuk kemudian dikerjakan sesuai dengan indikator yang ada.
  • Ganjar menambahkan bahwa tugas pemerintah daerah saat ini adalah menyipakan data dengan benar dan sesuai fakta di lapangan serta sesuai data dari pemerintah pusat. Tentunya agar kelompok sasaran dapat dijangkau oleh bantuan dan tidak meleset.

  • Ganjar juga mengemukakan bahwa ada beberapa indikator yang bisa dijangkau dengan cepat dalam waktu tiga bulan. Di antaranya program penyelesaian atau bantuan fisik, misalnya dengan bantuan kepada para penduduk yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk dibantu dalam pembangunan sarana penunjang rumah layak huni, seperti fasilitas MCK. Selanjutnya bantuan berupa makanan dan asupan gizi yang perlu dipenuhi.

  • Dengan jumlah kategori penduduk miskin yang ada di Kabupaten Pemalang, membuat Kabupaten dengan semboyan “Pemalang Ikhlas” ini  menempati posisi keempat dari lima kabupaten/kota Jawa Tengah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem.

  • Posisi pertama ditempati Kabupaten Kebumen dengan jumlah presentase penduduk miskin mencapai 17,59 persen, kemudian Kabupaten Wonosobo dengan presentase 17,36 persen dan posisi ketiga ditempati Kabupaten Brebes dengan presentase 17,03 persen sedangkan posisi kelima ditempati Kabupaten Banyumas dengan presentase 13,26 persen.

  • BAB III
  • PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah, bahwa perekonomian di Kabupaten Pemalang berada di tahap bawah dan masih perlu ditingkatkan lagi. Masalah kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan perekonomian yang terjadi di Kabupaten Pemalang sebaiknya segera diatasi. Penggunaan sistem Ekonomi Syariah juga mungkin dapat membantu pertumbuhan ekonomi berkembang.

3.2 PENUTUP

            Demikian karya tulis ini saya buat, tentunya tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan tulisan ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun