Firstly, aku akan memberikan apresiasiku terhadap penulis karena telah menciptakan karya novel yang begitu membekas untukku. Euforia dalam membaca buku ini bisa membuatku tenggelam dalam alur ceritanya. Aku sangat menikmati jalan cerita yang disuguhkan dalam novel ini.Â
Alur yang disuguhkan berupa maju mundur. Kita akan di bawa ke masa depan, dimana Anindia dan Jeandra melangsungkan pernikahan yang dibangun atas dasar perjodohan. Setelah itu, kita akan menghadapi sejumlah konflik yang diciptakan untuk meramaikan cerita tersebut. Konflik yang membuat emosiku naik-turun. Kemudian, kita kan dibawa ke masa lalu. Dimana mereka (Anindia-Jeandra) ternyata pernah menjalin hubungan asmara, hingga alasan mengapa jalinan asmara mereka hancur tanpa penjelasan. Jeandra meninggalkan Anindia dalam ketidaktahuan, kebodohan, kebisuan, hingga bangkit sendiri membangun hidupnya yang baru.Â
Character development yang dibangun oleh penulis juga sangat patut di acungi jempol. Menurutku, semua karakternya punya strenghts dan weakness masing-masing. Sehingga membuat buku ini terlihat lebih realistis, bukan seperti fiksi lain yang terkadang hanya menjunjung tinggi salah satu karakter dan selalu menjatuhkan karakter lainnya.
Plot twist akan menjadi salah satu part yang menarik untuk di bahas dalam sebuah buku. Tentunya, novel ini juga memiliki plot twist tersendiri. Hal ini menceritakan, alasan mengapa Jeandra memutuskan hubungannya dengan Anin secara tiba-tiba. Lalu, mengapa ia berlagak seperti membenci Anindia, padahal sebetulnya ia masih sangat mencintai Anindia. Kemudian, plot mengenai Karinina, Ibunda Jeandra, Papa Jeandra, Hema, dan Aksara yang ternyata karakter mereka memiliki hubungan yang cukup penting dalam menyelesaikan segala konflik di dalam novel ini.
Akhir cerita ini sangat menyayat hati. Dimana kisah hidup Anindia yang kuat akhirnya menyerah dalam hidupnya. Ia pergi meninggalkan banyak orang yang menyayanginya. Ia pergi dengan tenang bersama buah hati yang ikut bersamanya sejak dalam kandungannya. Meninggalkan perasaan sesal di tiap hati orang-orang yang pernah menyakitinya.
Â
Cukup di sayangkan. Banyak kalimat yang ditulis menggunakan kalimat hiperbola yang menurutku kurang menikmati narasi yang ditulis. Namun, tak membuat jalan ceritanya terkesan buruk. Hanya saja, membuat pembaca merasa bosan. Kekurangan lainnya juga mungkin dari sisi penjelasan konflik yang kurang lengkap, sehingga menimbulkan beberapa tanda tanya disana.Â
Sepertinya, pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab di buku selanjutnya, dimana ada dua buku yang akan melengkapi kisah Hold on, It Hurts ini yakni, bagian 1:  The Tale of Love menceritakan kehidupan bahagia Jeandra dan Anindia sewaktu menjalin asmara di masa lalunya. Bagian 2: The Tale of Loss  yaitu cerita dimana kehidupan Jeandra setelah Anindia hilang dari hidupnya.Â
Shofia Maulidiya (@svvitiesky on Instagram)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H