Mohon tunggu...
Shofia Karima
Shofia Karima Mohon Tunggu... -

skhaor.wordpress.com | bit.ly/koleksiBUKUbisnis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Kucing yang Terkena Virus Distemper

14 Januari 2018   19:23 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:58 39850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus distemper merupakan virus yang sangat menakutkan bagi para catlover. Bagaimana tidak, setelah kucing kesayangan terserang virus ini, ia akan sangat cepat membuat kondisi tubuh kucing memburuk bahkan ini jadi virus no.1 penyebab kematian :(

Virus ini terdiri dari beberapa nama, 

1.  Feline Panleukopenia karena berhubungan dengan penurunan leukosit.

2. Feline infectious enteritis karena menyerang saluran pencernaan terutama usus.

3. Feline parvovirus karena penyebab distemper kucing ini adalah virus Parvo.

Sebab Distemper

Sebenarnya setiap kucing punya peluang untuk terkena virus ini, makanya seharusnya sejak kecil si kucing sudah di vaksin secara teratur, diberi obat cacing, dan diberi vitamin untuk daya tahan tubuh. Biasanya virus ini cepat menular antar-kucing, terutama ibu dan anak. Tapi tenang, ia tak akan menular ke manusia. Sebabnya timbul ketika daya tahan tubuh lemah, atau sering bermain diluar dan bergaul dengan kucing-kucing lain. 

Gejala Distemper

Seekor kucing saya pernah mengalami distemper hingga ajal menjemput (dan ini sangat-sangat sedih!). Pada awalnya ia beraktivitas dan cari perhatian seperti biasa. Kemudian dimalam harinya, ia pilih-pilih makanan. Hanya mau makanan basah saja. Ia pun sudah mulai ingin tidur menyendiri. 

Selain mulai menyendiri, keesokannya si kucing tidak mau beraktivitas apa-apa dan tidur sepanjang hari. Hingga akhirnya, si kucing mulai muntah-muntah dan lemas. Sampai-sampai tidak mau makan dan minum. Bukan hanya itu, si kucing juga saking lemasnya--jadi tidak bisa dipaksa mengatup mulut untuk disuapi makan atau obat. 

Beberapa jam kemudian, si kucing mulai berdiam diri di kamar mandi! Sebuah tempat yang dulu ia takuti karena banyak air. Setelah membaca beberapa artikel, ternyata memang ketika sakit, si kucing lebih memilih berada di tempat dingin. 

Cara Menangani

Dulu saya seorang yang sangat awam, sehingga kucing keseleo aja saya akan bawa ke dokter. Demam sedikit, saya juga bawa ke dokter. Termasuk ketika distemper ini. Memang, distemper adalah penyakit parah dan perlu dibawa kedokter karena akan butuh asupan infus. Kalau tidak, kucing akan semakin lemas. 

Tetapi, saran saya, sebaiknya Anda bawa ke dokter hanya untuk asupan vitamin, obat-obat, dan infus. Selebihnya, lebih baik rawat sendiri dirumah. Karena apa? Karena kucing membutuhkan kasih sayang dan semangat dari pemiliknya yang memang menyayanginya. Ini pelajaran buatku yang tempo hari malah menitipkan hewan ke rumah sakit hewan. 

Saya mencoba mengurai dengan sederhana, tips-tips menangani kucing distemper:

  • Bawa ke dokter, minta diinfus dan diberi vitamin atau obat sariawan
  •  Setelah diinfus, bawa kucing ke rumah dan rawat dengan sabar. Ini benar-benar harus ekstra sabar.
  •  Beri makan minimal selama satu jam sekali. Asupan terbaik: air kelapa, kuning telur, larutan cap kaki tiga, dan madu.
  •  Beri kasih sayang, agar si kucing juga merasa ingin sembuh kembali.
  • Bersihkan kandangnya
  •  Saat sakit, kucing tidak bisa membersihkan dirinya sendiri, jadi kita bersihkan tubuhnya sedikit agar tidak terlalu kotor.

Mengapa perawatannya "hanya" itu saja dan bisa dibawa kerumah? Karena virus ini belum ada obatnya. Kesembuhan benar-benar bergantung pada kondisi tubuh si kucing dan imunitasnya. Sehingga makanan dan minuman bergizilah yang sangat dibutuhkan.

Para pencinta kucing tentu mengerti, bahwa kucing juga menyayangi kita si pemiliknya. Aku cukup merasa bersalah melepas si kucing tinggal di rumah sakit hewan sementara seumur hidupnya ia selalu bersama kami. Kucing sehat aja, ketika pindahan pemilik bisa stress, gimana kucing yang sakit?

Begitulah tips dari saya yang referensinya saya dapat dari beberapa grup facebook dan juga tanyajawabdokter.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun