Mohon tunggu...
refi cassie
refi cassie Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahaya Child Grooming: Perlunya Kesadaran dan Tindakan Preventif

12 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   17:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Child grooming adalah bentuk kejahatan serius yang memanfaatkan kedekatan emosional untuk mengeksploitasi anak-anak. Pelaku sering memanfaatkan platform digital seperti media sosial, aplikasi pesan instan, dan permainan daring untuk mendekati korbannya. Mereka menciptakan hubungan yang terlihat ramah untuk membangun kepercayaan sebelum melakukan eksploitasi. Fenomena ini semakin mengkhawatirkan di era digital, di mana anak-anak memiliki akses luas ke internet tanpa pengawasan yang memadai.

Strategi yang digunakan pelaku grooming biasanya mencakup manipulasi psikologis dan pemberian hadiah. Pelaku sering membuat anak merasa istimewa dengan perhatian atau imbalan tertentu. Setelah rasa percaya tercipta, mereka perlahan-lahan memperkenalkan topik-topik sensitif untuk mengontrol anak. Teknik ini bertujuan membuat korban merasa bersalah atau takut melaporkan perilaku pelaku. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan edukasi bagi anak-anak mengenai bahaya interaksi daring.

Orang tua memiliki peran penting dalam melindungi anak dari ancaman grooming. Memastikan anak memahami pentingnya menjaga privasi informasi pribadi adalah langkah awal yang krusial. Diskusi terbuka mengenai bahaya dunia maya juga dapat membantu anak mengenali tanda-tanda manipulasi. Kepercayaan antara orang tua dan anak perlu dijaga agar anak merasa nyaman melaporkan interaksi yang mencurigakan.

Pihak berwenang dan lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab besar dalam memerangi child grooming. Kampanye edukasi, pelatihan bagi guru, dan kerja sama antara sekolah dan keluarga dapat memperkuat pencegahan. Pemerintah perlu mengawasi platform digital lebih ketat dan mendesak perusahaan teknologi untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi anak-anak. Langkah-langkah ini harus menjadi prioritas guna menciptakan lingkungan digital yang aman.

Kesadaran masyarakat mengenai child grooming harus ditingkatkan melalui media dan komunitas lokal. Pelaporan kejahatan ini perlu digencarkan agar pelaku dapat segera ditindak. Membentuk jejaring perlindungan anak yang melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah, dapat memperkuat upaya kolektif melawan ancaman ini. Upaya berkelanjutan akan membantu melindungi anak-anak dari eksploitasi yang merusak masa depan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun