Mohon tunggu...
Shofia Aini
Shofia Aini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Perkembangan Fisik dan Motorik

1 Desember 2016   15:44 Diperbarui: 1 Desember 2016   16:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsun)g sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus menerus ke kiri ke kanan dan sering kali tidak dapat di kendalikan. Mereka memiliki refleksi yang di dominasi oleh kegiatan oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat duduk, membungkuk, memanjat dan bahkan berjalan. Kemudian, selama tahun kedua, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi kegiatan-kegiatan seperti berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat. Beberapa aspek dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama masa bayi. 

Tinggi badan dan berat badan

Pada saat lahir, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm, dengan berat 3,4 kg. Di bandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orang dewasa (Seifert & Hoffnung, 1994)

perkembangan refleks

Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan yang di sebut dengan “refleks”. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi lĺĺlllllyang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks menghilang atau menyatukan dengan gerakan yang relatif disengaja atau penuh arti. Ketika mereka menguasai kemampuan ini, maka ia disebut “skill” atau keterampilan. Refleks dan skill disebut juga kemampuan monotorik (motor abilities).

Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang runit. Keterampilan motorik ini dapan dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu

  • Keterampilan motorik kasar (gross motor skill), meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disenganja.
  • Keterampilan motorik halus (fine motor skill) , meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Bayi dilahirkan dengan dilengkapi seperangkat komponen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan, tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik. Meskipun demikian, pada saat baru dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun