Mohon tunggu...
Suci Shofia
Suci Shofia Mohon Tunggu... -

ibu 2 anak, suka membaca dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah Anda Salah Jurusan?

20 April 2015   06:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikisahkan dari sebuah buku karya Ayah Edy “Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak”. Orangtua dari anak bernama Intan, menemui Ayah Edy untuk berkonsultasi mengenai kondisi anaknya yang tiba-tiba memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya. Padahal ia sudah kuliah tingkat akhir di Fakultas Hukum. Intan beralasan tidak mau bekerja di bidang hukum. Ultimatum dari kampus pun sudah diberikan, jika semester ini skripsi tidak selesai, maka ia harus drop out.

Singkat cerita, Intan mengikuti proses pemetaan potensi unggul. Ayah Edy pun memberikan penilaian bahwa ia memang 100% salah jurusan. Tipe Intan yang pemalu dan segan bertemu dengan orang baru, membuatnya khawatir bagaimana harus bertemu dengan kolega dan kliennya kelak.

“Saya membayangkan, jenis-jenis pekerjaan di bidang hukum itu benar-benar tidak saya sukai. Saya enggak suka ngobrol, saya takut dengan orang,”jelas Intan kepada Ayah Edy.

Setelah melalui proses yang cukup lama, ditemukan potensi unggul Intan.Computer Graphic Design. Ia berbakat dan berminat pada bidang yang satu ini. Ia betah berjam-jam di depan layar komputer, tidak harus banyak berkomunikasi dengan orang lain. Kebahagiaan baginya adalah bercengkerama dengan komputer.

Dan yang lebih membahagiakan lagi, orangtua Intan bersedia membiayai kuliah dari nol (lagi). Mereka telah bersedia memberikan warisan kebahagiaan bagi sang anak. Syukurlah orangtua Intan termasuk keluarga berada. Bagaimana dengan keluarga dengan perekonomian pas-pasan, memiliki anak lebih dari satu, lalu ternyata salah jurusan?

Maka memetakan potensi unggul anak, jawabnya. Tanpanya akan lahir pekerja yang tidak bahagia. Hanya menanti hari libur dan waktu gajian. Padahal syarat pertama seorang profesional adalah dia harus mencintai pekerjaannya.

Seperti Stefi Siera Ngangi, di usia 18 tahun ia telah mendirikan sebuah sekolah tari. Minat dan bakatnya di bidang tari ia wujudkan dalam Stefi’s House of Creativity (SHOC). Sebuah pusat kreatifitas seni yang bertujuan menyediakan sarana dan prasana pembinaan dan pengembangan bakat dalam bidang kesenian.

Maka bersiaplah untuk menemukan potensi unggul dalam diri anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun