Mohon tunggu...
shofia amalia sholihah
shofia amalia sholihah Mohon Tunggu... The Student of Humanity Faculty -

Mahasiswa bahasa dan Sastra Arab UIN Malang, Penyuka biru, Penikmat Coklat, Kartun Larva, Hobby Membaca, Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Sejarah lewat Candi Surowono

22 Maret 2018   02:00 Diperbarui: 22 Maret 2018   02:10 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi hindu yang terletak di desa Canggu dusun Surowono Kecamatan Badas Kabupaten kediri yang nama asli candi ini adalah Wishnubhawanapura, tapi karena terletak di desa surowono, candi ini popular dengan nama Candi Surowono. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad 14 untuk memuliakan Bhre Wengker, Bhere Wengker merupakan seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Bagian samping candi Surowono (Dokpri)
Bagian samping candi Surowono (Dokpri)
Candi ini tidak terlalu besar hanya sekitar 8x8 meter. Candi Surowono ini masih berdiri kokoh meskipun usianya sudah 618 tahun. Karena lamanya Bagian candi-candinya pun sebagian sudah hilang akan tetapi tetap didekontruksi ulang serta bagian kecil-kecil Candi di letakkan serasi di pinggir-pinggir candi yang besar.

jalan menuju candi (Dokpri)
jalan menuju candi (Dokpri)
Karena  Candi berada dekat dengan Pare, yang mana Pare adalah daerah yang penuh dengan tempat kursus bahasa (Pare sering disebut kampung inggris) , maka tak heran jika didalam lingkungan candi surowono banyak pengunjung terutama dari kalangan pelajar. Ditambah Masuknya pun hanya dengan membayar seikhlasnya saja.

Sumber : Swetadwipa.com
Sumber : Swetadwipa.com
Ketika masuk ke altara candi kita akan melihat papan-papan yang berisi pengetahuan mengenai sejarah candi serta apapun yang berkaitan dengan candi. Selain itu suasana yang asri juga menambah nilai plus candi ini. Selain belajar Sejarah ketika berkunjung ke Candi Surowono ini, Pengunjung juga dapat menaiki Candi dan bersua foto diatasnya.

Pengunjung dapat beristirahat di dekat rerimbuan pohon (Dokpri)
Pengunjung dapat beristirahat di dekat rerimbuan pohon (Dokpri)
Perawatan yang diberikan kepada Candi Surowonopun sepertinya cukup bagus, karena lingkungannya terlihat bersih meskipun pengunjungnya semakin siang semakin banyak. Akan tetapi karena tidak adanya tempat istirahat yang memadai serta fasilitas seperti kamar kecil serta Warung-warung atau penjual makanan yang juga tidak ada. Wisata Sejarah ini seakan menjadi kurang diminati, sehingga yang akan datang kesini kurang lebih hanya pengunjung yang asalnya dari para pelajar saja untuk mengatasi rasa keingintahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun