Ketika melihat balita gemuk memanglah suatu hal yang sangat menggemaskan terlebih lagi ketika melihat si kecil dengan pipi yang gembil, lipatan tangan dan kaki seperti roti sobek, dan perut yang buncit. Namun, masyarakat Indonesia menganggapnya itu merupakan anak yang sehat sebaliknya, anak yang kurus sering dianggap kurang sehat. Padahal keyakinan tersebut tidak sepenuhnya benar karena kondisi berlebihan berat badan atau obesitas pada anak dapat menimbulkan masalah kesehatan. Maka dari itu, perlu adanya perubahan pola pikir masyarakat bahwa anak yang gemuk belum tentu sehat.
Menurut data dari Kemkes RI, berdasarkan indikator RPJMN 2015-2019, sebanyak 18,8 persen anak berusia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 persen mengalami obesitas. Menurut situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, anak mengalami obesitas ketika berat badannya lebih dari +3 standar deviasi (SD) grafik pertumbuhan WHO, sedangkan dikatakan kelebihan berat badan atau overweight adalah ketika berat badannya lebih dari +2 SD.
Ada banyak masalah kesehatan yang dapat muncul apabila si kecil obesitas, seperti:
- Diabetes tipe 2
- Gangguan makan seperti bulimia
- Gangguan ortopedi (masalah dengan struktur kaki)
- Masalah hati (termasuk perlemakan hati)
- Gangguan pernapasan (seperti saluran udara tersumbat)
- Sleep apnea (sulit bernapas saat tidur dan suka mendengkur)
- Kardiomiopati (masalah dengan otot jantung).
Terdapat berbagai macam cara agar si kecil tumbuh sehat dan cerdas, di antaranya: