Mohon tunggu...
Shofa Umrotul Hasanah
Shofa Umrotul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Law student Faculty of Law Universitas Brawijaya

a long-life learner, a law student trying to guard justice & empower the youth.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Bukan Sebatas Komoditi Politik, Kaum Muda Berhak untuk Jadi Pemantik

7 September 2023   09:00 Diperbarui: 23 September 2023   12:33 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Padahal, di negara demokrasi ini, pemuda berperan sebagai subjek dari pemerintahan, bukan seperti negara monarki atau negara komunis yang cenderung otoriter dan menempatkan pemuda sebagai objek.

Sedikit menengok bagaimana negara tetangga memberi spotlight bagi para pemuda untuk turut andil dalam kemajuan bangsanya.

Dalam pentas politik di Thailand, Move Forward Party (MFP) yang digawangi oleh generasi muda berhasil memenangkan suara terbanyak dalam perolehan sementara Pemilu Thailand, Mei 2023 lalu.

Sebanyak 151 kursi parlemen berhasil diamankan oleh MFP. Kemudian Malaysia, dengan MUDA-nya, sebuah partai politik berbasis kepemudaan yang diinisiasi oleh Syed Saddiq, serta UNDI18, sebuah youth led-movement yang menjembatani pemuda dengan politisi, policymakers, sekaligus membantu menciptakan demokrasi yang inklusif, equal, dan kuat.

Sama halnya dengan Singapura yang menerapkan skema Group Representation Constituency (GRC) dalam Pemilu. GRC menjadi peluang emas bagi berbagai golongan, termasuk pemuda untuk turut terlibat di panggung politik.

Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat bagi kita—sebagai pemuda untuk bergerak, berpartisipasi demi kemajuan bangsa. Memantik api perjuangan dalam gerak selaras melalui berbagai medium.

Dalam Article 19 Universal Declaration of Human Rights (UDHR) dan Article 18 dan 19 International Covenant on Civil and Political Righs (ICCPR) telah menjamin the right of freedom of expression bagi setiap orang, tanpa memandang ras, gender, bahkan usia dari individu tersebut; hal ini mengindikasikan bahwa legalitas partisipasi pemuda telah terjamin.

Tak hanya melalui partisipasi secara langsung di panggung politik dengan mencalonkan diri ataupun menjadi tim di balik layar dalam Pemilu, kita sebagai pemuda dapat berpartisipasi dengan beragam medium yang mudah dijangkau; baik bagi pelaku maupun masyarakat lain.

Dengan bersuara melalui berbagai macam platform, media massa, media cetak, aksi nyata ini mampu menjadi pemantik bagi follow up actions lainnya.

Melantangkan suara, beropini, menanggapi fenomena yang ada, mengadvokasi, berpihak pada rakyat dan pihak yang benar, bahkan mengkritisi Pemerintah—termasuk calon Presiden periode selanjutnya menjadi hak dan kewajiban kita sebagai pemuda demi kemajuan bangsa.

Dengan bersuara, mengekspresikan diri, bergerak bersama rakyat, diiringi dengan kemauan untuk membagikan ide segar dalam ruang diskusi; hal ini menjadi sekian dari beberapa cara guna mencapai tujuan bangsa. Tidak hanya sekadar menjadi boneka, tetapi turut menjadi aktor demi memanifestasikan jiwa yang merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun