Menurut KH. Ahmad Mifdloli menghafal itu tidak sulit, beliau menghafal dalam kurun waktu 9 bulan, intinya niat yg kuat dan istiqomah.
Jika putra putri kita sudah memiliki cita cita menghafal , maka orang tua wajib mendukung, tatkala cita-cita itu telah tertanam dalam hati, sebagai manusia, kadang kala kita kerap merasa kesuliltan. Khususnya kita sebagai orang Indoensia yang awam dan berada dilingkungan yang awam pula. Al-Qur'an yang berbahasa Arab kerap menjadi alasan sulit menghafalnya. Padahal, Allah SWT telah menjamin bahwa Al-Qur'an itu mudah dihafal.
Dalam Surat Al-Qomar ayat 17 Allah SWT menyatakan:
"Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"
Jaminan langsung dari yang Maha Kuasa tak mungkin melenceng. Perkaranya adalah kita sebagai manusia  harus mempunyai tekad yang kuat atau tidak ketika ingin menghafal Al-Qur'an? Hingga akhirnya Allah SWT memilih siapa saja yang mampu menjadi penghafal Al-Qur'an, ditinjau dari niat dan ikhtiarnya yang kuat.
Banyak sekali metode-metode yang disampaikan para ulama agar bisa nyaman dalam belajar.
Salah satunya yaitu Drs.KH.Ahmad Mifdloli pengasuh ponpes Tahfidz Baitul Mukminin Kudus, dalam mendidik sering menyampaikan tentang menghafal dengan metode berbasis android.
Dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Tasmi'
Yaitu Mendengarkan dan merekam,Santri sebelum membaca  di hadapan kyai, kyai membaca secara clasikal lau direkam dengan hp, untuk digunakan belajar dalam menghafal agar bacaan sesuai ajaran dari kyainya.
2. Â Tahsin dan Tartil
Yaitu Santri sebelum menghafal menyetorkan ngajinya, dengan membaca sesuai mahroj dan tajwidnya dengan baik dan benar.
3. Taqrir
Taqrir  yaitu membaca ayat yang akan dihafal secara berulang-ulang. Metode ini dilakukan dengan cara membaca satu ayat pertama-tama, kemudian diulang-ulang untuk dihafalkan.
Setelah ayat pertama berhasil dihafalkan, dilanjutkan dengan ayat kedua, ayat ketiga, keempat, dan seterusnya hingga lancar dan melekat dalam ingatan.
 Santri tidak akan melanjutkan hafalannya sebelum mengulang ayat yang sedang dihafalkan hingga beberapa kali.
4. Majmu'
Yaitu santri mengumpulkan dengan menghafal rangkaian-rangkaian kalimat dalam setiap ayat. Hafalan dimulai dari ayat pertama sampai lancar, dilanjutkan pada ayat kedua sampai lancar hingga batas hafalan yang telah disusun. Setelah sudah sampai pada batas tersebut, hafalan diulang dari ayat pertama sampai terakhir beberapa kali hingga lancar tanpa kendala.
5. Tasmi" Majlis 30 juz
Tasmi" Majlis 30 juz sering disebut ngaji sak dodokan
Yaitu  mengaji dengan menghafal 30 juz yang dilakukan satu majlis satu khataman, biasanya dilakukan dalam waktu satu hari
Jika sudah dalam taraf ini, barulah santri bisa mengikuti khataman dan mendalatkan syahadah dan sanad dari Kyai .
Semoga semua santri yg menghafal di dunia diberikan kemudahan , kelancaran dan keberkahan dan ridlo Allah swt.
Semoga bermanfaat.
Sumber : wawancara dengan Hj.Lukluk Ulfiana, M.Pd.I ( istri dari Drs. KH. Ahmad Mifdloli AH.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H