Mohon tunggu...
Shobi Akmalia
Shobi Akmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi i'm Shobi!

making my own choices, you know that's my decision

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Salat Cepat Kilat

25 April 2022   13:25 Diperbarui: 25 April 2022   13:32 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Azan salat isya berkumandang. Setelah berwudu dan mengenakan mukena, Nur pergi menuju musala terdekat untuk menunaikan ibadah salat isya dan dilanjutkan dengan menunaikan salat tarawih. 

Kehadiran bulan Ramadan, bulan yang istimewa nan penuh berkah ini, membuat umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan dan menunaikan ibadah kepada Allah SWT. Terlebih lagi, di bulan ini bisa menunaikan ibadah sunah yang khusus yaitu salat tarawih. 

Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, yaitu diampuni dosa-dosa, berpahala saat berjamaah, melapangkan rezeki, berpahala salat semalam penuh, berkah di bulan Ramadan, sarana menimba ilmu, menyelamatkan kekurangan ibadah wajib, dan masih banyak lagi. 

Nur yang sudah selesai menunaikan ibadah salat isya sedang menunggu untuk salat tarawih. Ketika salat tarawih dilaksanakan, Nur sedikit kaget saat Imam mulai memimpin salat, Nur merasa salat tarawih ini cepat dan terkesan terburu-buru. 

Selepas dua rakaat pertama selesai, Nur bertanya pada jamaah ibu-ibu yang berada di sebelahnya mengenai salat tarawih ini. Apakah salat yang terburu-buru seperti ini dilakukan setiap hari atau tidak? Ibu Munah, salah satu jamaah, memberikan komentar bahwa tergantung siapa yang mengimamkan.

"Memang tergantung Imamnya, kadang ada yang cepat kadang ada yang biasa saja." ujar Ibu Munah.

Namun, apakah salat yang dilakukan secara cepat ini boleh dilakukan? Tidakkah bacaan surah-surah yang dilantunkan terlalu cepat dan ditakutkan tidak tartil?

Menurut Ustaz Roni, salat apa pun baik salat wajib maupun salat sunah, termasuk tarawih, harus dilaksanakan dengan thuma'ninah. Thuma'ninah dalam salat berarti berdiam diri (tenang) dan membaca bacaan salat yang wajib. Thuma'ninah bagian dari rukun salat. Jika salat tidak thuma'ninah, salat yang didirkan menjadi tidak sah.

"Suatu hari ada seseorang yang masuk ke masjid kemudian salat. Seusai salat, orang tersebut menghampiri Nabi SAW. Ternyata Nabi SAW menyuruh orang ini untuk mengulangi salatnya hingga tiga kali. Masalah utamanya terletak pada salatnya dinilai tidak thuma'ninah. Dia mengerjakan rukuk dan sujudnya terlalu cepat (HR. Bukhari, Muslim, Ibn Majah dan yang lainnya)." tutur Ustaz Roni.

Selain itu, jika salat tarawih dilakukan terlalu cepat, Nur mengkhawatirkan orang-orang yang sudah lanjut usia susah untuk mengikuti salat. Ibu Munah pun membenarkan bahwa ia sulit mengikuti bacaan salatnya.

"Kalo imam yang cepat, kadang susah mengikuti bacaan salatnya." ujar Ibu Munah.

Selain itu, keterangan lain juga diberikan oleh salah satu jamaah di musala tersebut, Pak Bahrudin. Menurut Pak Bahrudin, salat tarawih yang dilakukan dengan terburu-buru atau secara cepat kadang membuatnya lelah.

"Kadang kalau salat tarawihnya cepat, saya mudah capek, apalagi 23 rakaat." ujar Pak Bahrudin. Walaupun dengan rakaat yang banyak dan gerakan yang cepat, Pak Bahrudin tetap salat di musala tersebut dengan alasan tidak semua imam seperti itu.

Salat tarawih tersebut selesai dengan 23 rakaat. Setelah berpamitan dengan bersama ibu-ibu yang berada di sana, Nur meneruskan perjalanannya untuk pulang menuju rumah. Ia merenungkan semoga dengan niat tulus ingin beribadah dapat diterima oleh Allah SWT. Mungkin, esok hari ia bisa memperbaiki salatnya. 

Nur pun mendapatkan pelajaran dari salat tarawih berjamaah tadi seperti yang dituliskan pada manfaat salat tarawih yaitu sarana menimba ilmu. Ia mendapatkan ilmu baru, yaitu salat tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru dan harus dilakukan dengan thuma'ninah.

"Seharusnya, yang dikejar pada saat salat malam, termasuk tarawih, itu bukan banyaknya rakaat, tetapi lamanya berdiri, lamanya ruku, dan lamanya sujud. Demikian sunah Nabi Muhammad SAW." tutur Ustaz Roni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun