Mohon tunggu...
Deshinta Tungga
Deshinta Tungga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Carpe Diem

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKN PBSI 4 UM, Menguak Potensi Besar Desa Toyomarto

10 Juli 2020   20:45 Diperbarui: 10 Juli 2020   20:41 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kalah menarik dari situs purbakala Watu Lumpang, situs candi Sumberawan yang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad ke 14-15 SM, diklaim sebagai satu-satunya candi dengan stupa di Jawa Timur. 

Selain keberadaan stupa, candi Sumberawan juga memiliki sumber air yang bernama Tirta Amarta. Saat ini, sumber air Tirta Amarta  digunakan memasok air untuk seluruh warga kecamatan Singosari. 

Setiap tahunnya pada bulan Sura warga desa Toyomarto bersama kelompok Himpunan Pemakai Air atau yang biasa disingkat HIPAM melakukan ritual selamatan sumber air yang dikemas dengan nama Festival Tirta Amarta Sari. Berbeda halnya dengan situs purbakala Watu Lumpang dan candi Sumberawan, kolam renang Patungan Sari merupakan tempat wisata yang tergolong baru di desa Toyomarto. 

Kolam renang Patungan Sari terletak tidak jauh dari candi Sumberawan dan kebun teh Wonosari, tepatnya di dusun glatik. Meskipun terdengar remeh tetapi kolam Renang Patungan Sari menghadirkan pemandangan yang berbeda dari kolam renang pada umumnya karena selain kesegaran air yang dapat dinikmati dengan tarif yang ekonomis, dengan berenang di kolam Renang Patungan Sari pengunjung dapat menikmati keindahan pepohonan rimbun yang mengelilingi kolam renang tersebut.

Potensi desa Toyomarto, nyatanya tidak hanya hadir melalui usaha masyarakatnya di berbagai bidang industri wirausaha, kerajinan, dan tempat wisatanya. Desa Toyomarto dengan luas wilayah yang tak bisa dianggap remeh, juga menyimpan keindahan alamnya di bukit Budug Asu yang terletak tepat di lereng gunung Arjuno. 

Keindahan sunrise atau matahari terbit di Budug Asu dianggap mampu memikat hati para pengunjung. Bahkan berkat keindahan panoramanya, bukit Budug Asu berulangkali mendapat sorotan dari berbagai media televisi. Ada beberapa jalur menuju puncak Budug Asu. 

Apabila ditempuh melalui jalur Lawang,  maka pengunjung dapat menikmati jajaran pohon pinus sambil memacu adrenalin dengan mengendarai mobil off-road, motor trail ataupun tracking. Namun apabila ditempuh melalui jalur desa Toyomarto, maka pengunjung dapat sekaligus mengunjungi Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB) sebagai sarana wisata edukasi untuk berbagai kalangan umur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun