Di tengah riuh dunia yang gaduh,
Ada jiwa-jiwa yang lirih merintih,
Hidup di batas mimpi dan kenyataan,
Memikul beban tanpa tepian.
Di lorong sempit penuh luka,
Tangis sunyi menyapa senja,
Tangan kecil menjulur hampa,
Menunggu harap yang tak kunjung tiba.
Namun kemanusiaan adalah lentera,
Yang tak padam dihempas derita,
Dari hati ke hati ia menjelma,
Menjadi kasih yang tak mengenal rupa.
Lihatlah di mata yang redup itu,
Ada cahaya yang menanti hangat pelukanmu,
Ulurkan tangan, ciptakan perubahan,
Karena manusia hidup untuk berpelukan.
Bukan harta yang menjadi tanda,
Tapi rasa yang menghapus luka,
Kita satu dalam perbedaan,
Bersama bangun dunia penuh kedamaian.
Mari menjadi cahaya di gulita,
Menghidupkan cinta tanpa sekat dan batas,
Karena kemanusiaan adalah suara jiwa,
Yang abadi menari dalam harmoni semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H